DEPOK (Hidayatullah.or.id) – Halaqah gabungan yang digelar sekali dalam satu bulan oleh Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Jabodebek kini mulai aktif setelah rehat selama Ramadhan hingga Idul Adha.
Dalam kesempatan penuh kekeluargaan itu hadir sebagai pemateri Ketua Departemen Perkaderan DPP Hidayatullah, Ust Muhammad Sholeh Usman, yang digelar di Masjid Hidayaturrahman, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (1/9/2018).
Dalam paparannya, pria asli Jeneponto, Sulawesi Selatan, Indonesia, itu menyampaikan bahwa Hidayatullah lahir dan terus berkembang karena spirit para pendiri.
“Apa spirit tersebut? Tiada lain adalah keyakinan kuat bahwa tantangan ada jalan terbaik membuktikan kebenaran janji-janji dan pertolongan Allah. Maka dan keadaan minim fasilitas, orangtua kita tak pernah kehilangan spirit dalam dakwah,” terangnya mengawali paparan.
Kondisi tersebut menurut Sholeh Usman adalah bagian dari manifestasi sistematika Wahyu, dimana rangkaian awal-awal surah di dalamnya tidak saja dipahami sebatas teoritik, tapi menjadi bagian dari amalan dan karakter hidup.
“Kalau Sistematika Wahyu hanya dikaji dengan pendekatan akademik teoritik, maka sebentar saja itu ulasan akan selesai. Dan boleh jadi kita akan kehabisan bahan,” jelasnya.
“Tetapi, jika Sistematika Wahyu juga diterapkan dan diinternalisasi, maka akan ada dimensi lain yang terus mendorong kita mampu memahaminya secara lebih utuh dan hidup,” tegasnya.
Cara itulah, terangnya, yang nantinya akan membuat jiwa seorang kader tak pernah lari dari tantangan tapi menghadapi dan menikmatinya.
“Nah, ketika itu hidup dalam diri kita, tidak ada lagi itu namanya takut apalagi dari tugas dan tantangan. Karena manusia yang lari dari tantangan perjuangan tidaklah mungkin bisa masuk surga. Bagaimana mau masuk, sabar saja tidak mau. Maunya hidup enak dan nyaman, jelas ini akan dijauhi oleh kader yang benar-benar memahami visi Hidayatullah,” pungkasnya.*/Abu Ilmia