AdvertisementAdvertisement

Kemalasan dan Bermewah-mewah Membuat Umat dan Bangsa Inferior

Content Partner

Ketum PP Hidayatullah Dr H Abdul Mannan
Ketum PP Hidayatullah Dr H Abdul Mannan

Hidayatullah.or.id — Bangsa Indonesia belum mendapati dirinya sebagai negeri yang percaya diri, superior, dan punya berwibawa bahkan sangat inferior. Untuk itu, umat dan bangsa harus mengaktualisasi nilai moral dari semangat hijrah dengan membuang sifat kemalasan.

Demikian dikatakan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah KH Dr Abdul Mannan. Menurut Abdul, spirit hijrah sesungguhnya adalah kembalinya hidup dalam kesederhanaan.

Beliau memandang banyak pemimpin maupun pejabat dan umat Islan pada umumnya telah terjebak dalam gaya hidup yang bermewah-mewahan.

Kontras sekali dengan masa Rasulullah. Abdul memaknai hijrah dari masa dan tempat yang tidak baik ke tempat yang lebih baik. Karena berdakwah di Makkah memiliki banyak cobaan dan ujian maka Rasul dan umatnya berhijrah ke Madinah sekaligus disambut kebahagiaan oleh penduduknya.

“Hijrah mesti dimaknai seorang Muslim saat ini dengan mengubah kehidupan yang miskin menjadi sejahtera, tidak berpendidikan menjadi berpendidikan,” kata Ustadz Abdul Mannan sebagaimana dikutip juga harian umum nasional Republika, belum lama ini.

Setiap individu, tegas beliau, harus mampu berhijrah dengan mengubah pemikiran menuju Islam yang integral mulai dari diri sendiri dan keluarga. “Hijrah saat ini dapat diartikan dengan mengubah nasib,” ujarnya

Soal kiat berhijrah, Abdul Mannan mengatakan, seorang Muslim harus dapat memenuhi perintah Allah SWT dan menjalani teladan Rasul. Perintah dan larangan telah tercantum jelas di dalam Alquran dan Hadits. Umat Islam hanya perlu berpegang kepada dua hal itu saja.

Adapun tantangan terbesar dari kesuksesan hijrah, ia mengungkapkan, yakni kemalasan. Kemalasan hanya dapat disembuhkan dari dalam diri setiap Muslim. Bangkitkan motivasi kesadaran untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Mulakan dari yang terkecil, seperti shalat fardu tepat waktu. Lalu, sempurnakan dengan beristiqamah. Konsistensi itu bisa dipupuk dengan menjaga hasrat dan nafsu duniawi.  “Tetap fokus pada kehidupan akhirat,” katanya.

Sementara, Ketum pagi tadi membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Hidayatullah 2014 yang berlangsung di Kampus Terpadu Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Jum’at (17/01/2014) pagi. (rep/hio/)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Guru dan Transformasi Pendidikan Islam

PADA Selasa, 21 Januari 2025 lalu, sebuah pesan jalur pribadi (japri) via WhatsApp dari seorang kawan tiba, isinya singkat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img