MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) — Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah Ust. Dr. H. Nashirul Haq Lc MA kembali memastikan kewajiban dan tanggungjawab perguruan tinggi Hidayatullah (PTH).
Hal ini ditegaskan pada Rapat Koordinasi PTH se-Indonesia dalam rangkaian Musyawarah Khusus kampus induk dan kampus utama (KIKU) di kampus utama Al Bayan Hidayatullah Makassar, BTP Tamalanrea, Makassar, Rabu, 29 Syawal 1445 (8/5/2024).
“Peran PTH sangat dibutuhkan dalam menghasilkan kader, leader (pemimpin) dan ulama. Di PTH dengan Panca Dharma , sebagai proses untuk mewujudkan profil output dimaksud,” ujarnya di hadapan forum Rapat Koordinasi PTH se-Indonesia tersebut.
Hidayatullah memiliki delapan perguruan tinggi yang tersebar di sejumlah kampus induk dan kampus utama, STIK Ash Shiddiq Hidayatullah Medan, IAI Abdullah Said Hidayatullah Batam, STIK Mumtaz Hidayatullah Karimun Kepri, STIS Hidayatullah Balikpapan, STAIL Hidayatullah Surabaya, STIKMA Hidayatullah Malang, STIE Hidayatullah Depok, STAI Albayan Hidayatullah Makassar dan STIK Hisyam Hidayatullah Samarinda.
Nashirul menegaskan Hidayatullah saat ini dan kedepan membutuhkan sosok kader yang “teacher” berkapasitas sebagai murabbi, guru, da’i, leader untuk menjadi manajer dan pemimpin serta entrepreneur.
Menurutnya Rasulullah telah Allah siapkan setidaknya 27 tahun sebagai pedagang (entrepreneur) dan leader untuk menjadi pemimpin umat.
Untuk itu, rincinya PTH harus menjadi pusat studi dan penelitian, pusat pengkaderan, dan pusat rekrutmen.
“Maka idealnya semua dosen sebelum diterima sebagai dosen perlu diorientasi untuk dapat merubah worldview menjadi islamic worldview,” ujar Nashirul.
Rapat Koordinasi Nasional Perguruan Tinggi Hidayatullah di kampus STAI Al Bayan, jelas Ketua STAI Al Bayan Hidayatullah Makassar Ust Abdul Kadir Mahmud sebagaib panitia pelaksana, mengangkat tema Konsolidasi Jatidiri, Organisasi, dan Wawasan. Mewujudkan Integrasi Pancadharma menuju PTH Unggul dan Berdaya Saing Menyongsong Visi Hidayatullah 50 Tahun Kedua.(AMC/Firmansyah Lafiri)