AdvertisementAdvertisement

[KHUTBAH JUM’AT] Islam Agama Ilmu

Content Partner

الحمدُ لله الذي علَّمَ بالقلم، علَّمَ الإنسانَ ما لم يعلم، وأشهدُ أنْ لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهدُ أنَّ مُحمدًا عبدُه ورسولُه، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن اهتدى بهديه واتبع سنته إلى يوم الدين أما بعدُ

فيا عباد الله

أوصيكم ونفسي بتقوى الله تعالى والاجتهادِ في طلَب العلمِ ؛ ففي ذلك شرفٌ عظيمٌ، وأجرٌ كبيرٌ عند الله عز وجل قال تعالى ﴿ أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاء اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
[الزمر: 9]

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Pertanyaan di atas tentu tidak memerlukan jawaban, sebab orang yang berpikir paling dangkal sekalipun bisa segera mengetahui jawabannya. Allah Subhanahu wa ta’ala juga tidak menuntut manusia memberi jawaban atas pertanyaan tersebut.

Pertanyaan di atas Allah Subhanahu wa ta’ala gunakan untuk menggugah emosi sebagai orang beriman, bahwa tidak selayaknya mereka bodoh atau tidak berilmu. Orang Mukmin hendaknya selalu berada di deretan terdepan dari orang-orang yang berperadaban, karena peradaban Islam itu dibangun di atas ilmu.

Sebagai agama peradaban, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membangun umatnya dengan ilmu. Bukan kebetulan jika wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Rasulullah adalah “iqra”, yaitu bacalah. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

اقرأ باسم ربك الذي خلق

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan” (Al-Alaq [96]: 1)

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Perintah Allah Subhanahu wa ta’ala dalam ayat di atas lebih dari sekadar perintah membaca. Sebab substansi utama dari ayat tersebut adalah perintah untuk menuntut ilmu, terutama ilmu mengenal Allah.

Kata ilmu sendiri, di dalam al-Quran disebut sebanyak 854 kali dalam berbagai bentuk dan variasinya. Pengulangan ini sekaligus mempertegas keutamaan dan pentingnya ilmu dalam Islam. Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya fardhu ‘ain. Nabi bersabda:

طلب العلم فريضة على كل مسلم

“Menuntut ilmu itu adalah kewajiban atas setiap muslim” (Riwayat Ibnu Majah).

Dalam sebuah atsar disebutkan: Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah.

Sesungguhnya ilmu pengetahuan akan menempatkan mereka dalam posisi terhormat dan mulia. Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat.

Dengan ilmu yang menyertai, manusia menjadi unggul dan mulia dibanding makhluk lainnya. Sebagaimana atas dasar ilmu pula, manusia lalu ditunjuk sebagai seorang khalifah di muka bumi. Al-Quran menjelaskan:

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ, قَالُوا۟ سُبْحَٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu termasuk orang-orang yang benar. Mereka menjawab: Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah [2]: 31-32).

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Di samping menggunakan telinga, mata, dan akal sebagai sarana memperoleh ilmu, kesucian hati juga memegang peranan vital. Allah Subhanahu wa ta’ala menegaskan, Dia hanya memberi petunjuk kepada orang-orang yang membersihkan hatinya serta menjauhkannya dari orang-orang yang mengotori hatinya.

Tak sedikit al-Quran juga menggunakan kata “innallaha laa yahdi“ (sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk) kepada “azh-zhalimin” (orang-orang yang zhalim), “al-kafirin” (orang-orang yang kafir), “al-fasiqin” (orang-orang yang fasiq), “kadzibun kaffar” (pembohong lagi inkar), dan “musrifun kadzdzab” (pemboros lagi pembohong).

Terakhir, sejatinya orang-orang yang membatasi ilmunya hanya pada alam materi adalah orang-orang yang tak mengetahui dan tidak berilmu. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

يعلمون ظاهرا من الحياة الدنيا وهم عن الآخرة هم غافلون

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedangkan tentang akhirat mereka lalai” (Ruum [30]: 7)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد

فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ

Do’a Penutup

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً. اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ

!!!عِبَادَاللهِ

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Hidayatullah dan Revitalisasi Peran Muballigh dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

PERAN muballigh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di Indonesia sangatlah penting. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, muballigh terus menjadi...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img