MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) — Bertempat di lantai tiga Gedung Dakwah Kantor Dewan Pengurus Daerah Hidayatullah Kota Makassar, sebuah inovasi pendidikan berbasis dakwah bernama Grand MBA Center diluncurkan, Sabtu, 28 Jumadil Awal 1446 (30/11/2024).
Acara peluncuran ini merupakan bagian dari pelatihan intensif bagi dai dan guru ngaji bertajuk Daurah Muallim Grand MBA, yang bertujuan memperkenalkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang lebih efektif dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Ketua Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) Sulsel, Ust Reskyaman SW, menjelaskan Grand MBA atau Gerakan Nasional Dakwah Mengajar dan Belajar Al-Qur’an lahir sebagai wujud ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama melalui pemberantasan buta aksara Al-Qur’an.
Inisiatif ini pertama kali diperkenalkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Hidayatullah tahun 2001, dan sejak saat itu menjadi salah satu program unggulan lembaga untuk memajukan pendidikan Al Qur’an berbasis metodogi praktis.
“Metode ini dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa yang ingin mendalami Al-Qur’an,” kata Ust Reskyaman, seperti dalam keterangan diterima media ini, Sabtu.
Peluncuran Grand MBA Center ini mempertegas komitmen Hidayatullah dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
“Sebagai candradimuka bagi para dai dan guru ngaji, diharapkan Grand MBA Center ini aktif memfasilitasi transfer pengetahuan serta membangun ekosistem dakwah yang modern dan berkelanjutan,” jelas Reskyaman.
Sementara itu, Ustadz Muhdi Muhammad, instruktur nasional dari Tim Grand MBA, menekankan pentingnya pelatihan ini bagi para dai.
“Metode ini sebagai ikhtiar transformasi dakwah agar lebih adaptif dengan kebutuhan masyarakat modern,” ungkap Muhdi yang juga koordinator Rumah Qur’an Hidayatullah Nasional ini.
Dengan sinergi berbagai pihak, Muhdi berharap Grand MBA Center di Makassar ini menjadi pusat pengembangan inovasi pendidikan Al-Qur’an sehingga dakwah Islam senantiasa setarikan nafas dengan tradisi keluhurannya dan sejalan dengan kemajuan zaman.
Ketua DPD Hidayatullah Makassar, Dr. Nasrullah Sapa, Lc, menegaskan relevansi pendekatan baru ini dalam meningkatkan profesionalitas dakwah.
Menurutnya, dakwah hari ini perlu pendekatan baru, bisa beradaptasi dengan kondisi masyarakat yang menghendaki fasilitas standar selain guru yang memang memiliki kapasitas.
“Jadi sangat cocok jika adanya Grand MBA Center sebagai langkah koordinasi, perencanaan, dan aktivitas gerakan, agar kerja keumatan ini benar-benar profesional,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta, termasuk guru-guru Al-Qur’an seperti Muhammad Fauzi Azzaini dari Taman Al-Qur’an Al Hidayah Moncong Loe, mengapresiasi kesederhanaan metode ini.
“Dari pengalaman mengikuti pelatihan, cara belajar ini lebih mudah, simple untuk dipelajari dan tetap mempertahankan pengulangan huruf bacaan untuk memastikan terserap dengan baik,” kata Fauzi.
Pelatihan dan peluncuran Grand MBA Center ini juga didukung penuh oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (BMH) bersama Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) dan jaringan sinergi lainnya dalam rangka memperkuat pendidikan berbasis Al-Qur’an, yang juga sejalan dengan cita-cita bangsa dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. (ybh/hidayatullah.or.id)