Hidayatullah.or.id — Semua pendidik, baik guru, asatidz, dalam mengajar jangan pernah berorientasi hanya untuk mengejar materi dunia. Tetapi harus mengajar dan mendidik karena panggilan keimanan dan jihad untuk melahirkan generasi militan untuk membawakan Islam.
“Dengan panggilan iman serta semangat jihad untuk mengerahkan segala potensi yang ada, semua akan ada nilainya di hadapan Allah bahkan akan terasa ada kemudahan serta tidak cepat letih dalam berjuang,” demikian kata anggota Dewan Syuro Hidayatullah, Ustadz Nashirul Haq, Lc, MA saat memberi tausyiah di Kota Balikpapan, Selasa (04/08/2015).
Lebih jauh, ia berpesan pada semua pengasuh dan pendidik di sekolah Hidayatullah akan pentingnya keteladanan dalam spritual, mental serta moral itu mutlak harus dimiliki oleh seluruh pendidik, ujar anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim ini.
Menurutnya, generasi muda Hidayatullah saat ini mungkin lebih hebat keilmuannya, lebih luas wawasannya, lebih terampil skill-nya, lebih tinggi pendidikannya, serta lebih panjang gelarnya. Namun masih kurang keikhlasannya.
“Masih jauh dibandingkan generasi awal, dari spirit ghirah perjuangan, spiritualitas, keikhlasan, ketaatan dan ketekunannya,” ujarnya.
Menurutnya, hal-hal terbaik dari para pendahulu harus diwarisi, temasuk semangat dan keikhlasan dalam berjuang.
“Jangan ada mata rantai spirit perjuangan yang terputus dan sanad yang tidak jelas dalam perjuangan,” tegas kandidat Doktor di International Islamic University Malaysia (IIUM) ini.
Generasi muda Hidayatullah, kata Nashirul, harus menjadi kader seperti kunci Inggris yang bisa dipakai dan diberi amanah apa saja, di mana saja dan kapan saja. Sebagaimana semangat para kader awal yang kurang lebihnya telah berhasil mengawali dan merintis pesantren sampai ke pelosok Nusantara.
“Para guru dan asatidz harus menjadi yang pertama untuk menjadi teladan dalam transformasi ilmu, nilai, norma, keyakinan serta semangat,” tegasnya.*/ Masykur