PATI (Hidayatullah.or.id) — Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) kembali meneguhkan perannya dalam memberdayakan masyarakat melalui program inovatif yang berbasis pada potensi lokal.
Di Pati, Jawa Tengah, BMH memulai inisiatif budidaya lobster dan lele yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat sekaligus menjadi teladan pemberdayaan ekonomi berbasis sumber daya lokal.
Muhammad Bahri, Koordinator BMH Gerai Pati, menjelaskan bahwa langkah ini didasarkan pada potensi besar sektor perikanan di wilayah tersebut.
“Kami melihat potensi besar di bidang perikanan, khususnya budidaya lobster dan lele. Dengan memberikan bantuan benih dan pendampingan, kami berharap masyarakat bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Bahri, seperti dalam keterangan diterima media ini, Jum’at, 20 Jumadil Awal 1446 (22/11/2024).
Program ini dimulai dengan penebaran 2.000 benih lobster dan lele di kolam milik Bapak Dio, seorang warga Pati yang menjadi penerima manfaat pertama.
Dengan penuh syukur, Dio mengungkapkan bantuan BMH ini menjadi titik terang baginya untuk memulai usaha yang telah lama diimpikan. “Saya sudah lama ingin mengembangkan usaha budidaya ini, tapi terkendala modal,” katanya.
Program ini tidak berhenti hanya pada penyerahan bantuan. Pendampingan berkelanjutan menjadi aspek penting dalam memastikan keberhasilan para penerima manfaat. Pendekatan ini mencakup pelatihan pengelolaan keuangan, teknik pemasaran, hingga pengolahan produk turunan.
Menurut Bahri, pihaknya ingin para penerima manfaat tidak hanya menjadi produsen, tetapi juga pelaku usaha yang mandiri. Dengan nilai tambah dari produk olahan, diharapkan pendapatan mereka bisa meningkat.
Dia menambahkan, pendekatan holistik yang melibatkan pelatihan keterampilan, pengembangan wawasan bisnis, dan peningkatan kapasitas produksi menjadi ciri khas program ini. Dalam jangka panjang, pendekatan semacam ini dapat memberikan dampak yang jauh lebih besar dibandingkan bantuan konvensional.
Budidaya perikanan, seperti lobster dan lele, selain menawarkan peluang peningkatan pendapatan bagi masyarakat juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas hidup keluarga penerima manfaat. Disamping itu, jika ini diintegrasikan dengan program pengolahan produk turunan seperti abon lele atau lobster beku, dampaknya dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
“Pendekatan ini selaras dengan visi pembangunan ekonomi inklusif berbasis lokal yang dicanangkan oleh banyak lembaga penggerak ekonomi sosial. Melalui program ini, BMH berharap dapat menciptakan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan,” ujar Bahri memungkasi.*/Herim