AdvertisementAdvertisement

Semangat Dan Spirit Perjuangan Di Maros

Content Partner


Ustadz Mardatillah

MAROS (Hidayatullah.or.id) — Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sulsel, Ustadz Mardatillah membakar semangat juang peserta Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Gabungan Hidayatullah Maros dan Pangkep. Selasa, 17 Jumadil Akhir 1441 H (11/02/2020), di Maros.

Ustadz Marda menyampaikan bahwa Al-Harakah Al-Jihadiyah dapat dimaknai dengan stamina dan semangat sehingga hal itu tidak boleh dan jangan pernah dikendurkan dalam rangka menghadirkan gagasan, fikiran dan aksi di lapangan.

“Apa yang telah kita nikmati hari ini, di Maros dan Pangkep ini, walau belum seberapa tentunya, adalah merupakan hasil dari kerja keras dan doa keras kita di masa masa yang lalu,” ujar Ustadz Marda, sapaan akrabnya.

Hari ini, menurutnya, pada momentum seperti ini, kita berharap semangat dan spirit kejuangan kita kembali menyala untuk mengarungi samudra amanah setahun kedepan. Dengan nyala semangat yang seperti itulah sehingga kita mampu menghadirkan inovasi bergagasan dan bertindak.

“Ini tuntutan, bukan tawaran. Sebagaimana keyakinan kita, bahwa tantangan dan peluang ke depan pasti lebih ketat dan lebih berat dibandingkan hari ini,” tambahnya.

Lebih jauh, Ustadz Marda melanjutkan, inovasi gagasan dan tindakan menjadikan kiprah dan kehadiran kita di tempat ini semakin dirasakan oleh umat. Terasa dengan lurusnya tauhid dan nawaitu kita, terasa dengan indahnya akhlak dan pola interaksi kita, terasa dengan kuatnya ikatan ukhuwah dan pertautan hati diantara kita. terangnya.

Hidayatullah merupakan lembaga yang menyatukan ummat. Kehadirannya untuk memperkuat tauhid agar tali persaudaraan semakin erat. Untuk menjaga itu, dibutuhkan komitmen persatuan yang baik dan berusaha memproses diri dan orang orang yang terlibat di lembaga tersebut agar meningkat kualitas imannya.

“Sebab tidak perlu ada Hidayatullah di Maros ini kalau ternyata kawan-kawan yang terlibat di sini tidak tegak tauhidnya dan tidak lurus nawaitunya. Tak perlu ada Hidayatullah di Pangkep sana itu jika ukhuwah dan hati para pengurusnya tidak lagi erat dan menyatu. Tidak mesti ada Hidayatullah di mana saja di Sulsel ini jika ternyata di sana itu tidak ada usaha memproses orang-orang yang terlibat didalamnya berakhlak dan beradab,” tandasnya.

Artikel ini pertama kali tayang di laman HidayatullahMakassar.id

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Transformasi Iqra’ Bismirabbik, Meneguhkan Peran Islam dalam Pembangunan Manusia

WAHYU pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah yang sekilas mungkin terkesan sederhana namun sebenarnya memiliki makna...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img