Hidayatullah.or.id — Mamuju Tengah atau disingkat Mateng, kabupaten yang pada tanggal 14 Desember mendatang genap berusia dua tahun ini sedang berbenah diri dalam pebangunan daerah di semua lini.
Dengan semarak pembangunann tersebut, hingga ke 53 desanya pun demikian serempak melakukan pembenahan pembenahan di sana sini.
Desa Kadaila sebagai desa yang paling utara di kabuaten ini, selain mengalami pertumbuhan pada bidang pertanian yang signifikan, diimbangi perkembangan desa dengan mengintenskan kegiatan majelis-majelis ilmu bagi sekira 1200 warga muslimnya.
Demikian juga Pengurus Daerah Hidayatullah Kabupaten Mamuju Tengah (PD Mateng). Memiliki dua tempat rintisan pesantren yang sama sama dalam kecamatan Tobadak, kini sedang dalam proses pembukaan lokasi sekolah taman kanak-kanak di jalur poros provinsi. Tepatnya di dusun Tallungallo.
“(Sekolah ini) sekaligus memudahkan teman-teman singgah di kantor” terang Mursalim, selaku ketua panitia pembebasan lokasi. Ia juga menjelaskan selain fungsi layanan pendidikan kepada masyarakat untuk pendidikan pra sekolah.
Keberadaan kampus Hidayatullah Tallungallo dalam rencana juga memudahkan akses informasi dan hubungan ke pemerintah. Menyikapi jarak kampus Saloadak berjarak lumayan jauh dan belum terjangkau jaringan telpon seluler.
Dinamisasi organisasi juga dilakukan dengan mengadakan training bina aqidah. Menggandeng bagian Bina Program dan Kesra Pemkab Mateng, kegiatan serupa direncanakan akan dilaksanakan persemester itu berjalan sukses dengan
Masjid Al-Maulana di komplek Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak sebagai tempat acara yang dihadiri sekira 80an peserta.
Hadir membuka dan juga bertindak sebagai pemateri, ketua Pimpinan Wilayah Hidayatullah Sulawesi Barat (PW Sulbar), Drs. Abu Bakar Muis, dan Drs. Muhammad Naim dan Habibi Nursalam.
Sembari menormalkan semua kegiatan yang sudah berjalan, pengurus dihadapkan dengan rencana Diklatsar yang juga akan ditempatkan di kampus Saloadak.
Meski masih lima bulan lagi, persiapan sebagai tuan rumah bukan waktu yang banyak.
Sehingga pembenahan fisik kampus merupakan hal rutin yang menjadi ritme kehidupan di lokasi Trans Swadaya Mandiri (TSM) ini. Misalnya kerja bakti pekanan meliputi pembenahan jalan, persiapan lokasi upacara dan diklat juga beberapa persiapan pengadaan bahan ramuan kayu.
Bersamaan area perkebunan di TSM Hidayatullah sedang dilakukan proses penanaman kelapa sawit di atas sdikitnya 200 hektar milik warga dan tanah kas pesantren.
“Bekerjalah lebih giat lagi, karena etos kerja tinggi adalah budaya kita” ujar ketua PW Hidayatullah Sulbar, Abu Bakar.
Beliau melanjutkan, agar semua kegiatan (diklatsar) yang akan diikuti oleh seluruh anggota Sarnas Hidayatullah se-Indonesia Timur, mulai dari pembalajaran klasikal, pendidikan dan latihan, seremonial pembukaan dan penutupan nantinya dilakukan secara terbuka dan di tempat terbuka.
Pihaknya ingin terus menlanjutkan kiprah dan tradisi Hidayatullah kepada khalayak di mana Hidayatullah sangat konsen dengan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan hingga ke lini pencarian dan pertolongan korban bencana.
Praktis, dari semua rangkaian program dan agenda tersebut, bagi pengurus Hidayatullah Mamuju Tengah semuanya adalah tantangan yang bisa dijawab dengan kinerja yang solid dan berkualitas.
“Karena selain tuntutan sukses melayani di semua acara, kewajiban meningkatkan kualitas keimanan dengan aktif mengikuti halaqah pekanan tetap terjaga,” ujar Ketua PD Hidauyatullah Mateng, Abu Umar Basya. (bas/hio)