MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) — Ratusan peserta hadir pada kegiatan Mukhoyyam Syawal Yayasan Albayan kampus utama Hidayatullah Makassar di Wadi Barakah Hidayatullah Tompobulu Pucak Maros, Sabtu-Ahad, 27-28 Syawal 1443 (28-29/5/2022).
Peserta terdiri dari perintis dan pendiri Yayasan Albayan, pengurus, guru dan staf, alumni pesantren Albayan Islamic School maupun simpatisan bersama keluarganya.
Dari agenda tausiyah para perintis dan pendiri terungkap pendirian Yayasan Albayan Hidayatullah di Makassar serta Hidayatullah di Sulsel umumnya merupakan kegelisahan dan ide dari para aktivis dan pengurus HMI Cabang Makassar.
Perintis dan pendiri diantaranya Dewan Pembina Ust Dr H Abd Aziz Qahhar Mudzakkar MSi, merupakan mantan Ketua Cabang HMI Makassar dan Badko HMI Indonesia timur, Ust Ir H Abd Majid MA, Ust Drs H Ahkam Sumadiyana, instruktur utama pengkaderan HMI Makassar
Perintis dan pendiri lainnya juga merupakan pengurus teras HMI Makassar saat itu Ust Dr H Tasyrif Amin MPd, Ust H Khairil Baits MA, Ust Muntazar SE dan Ust Drs Sundusin.
“Aktivis mahasiswa era 1980an, khususnya di HMI aktif kajian tentang pemikiran dan peradaban Islam, di sini awalnya,” urai Ust Tasyrif yang juga merupakan Ketua Dewan Murabbi Pusat Hidayatullah itu.
Suatu ketika, tuturnya, datang ke Makassar allahuyarham pendiri Hidayatullah KH Abdullah Said yang diundang menjadi pembicara pada serangkaian seminar di Unhas, IKIP/UNM dan UMI.
Pada seminar tersebut mahasiswa Makassar terkesima dengan penjelasan konsep miniatur peradaban Islam yang sedang diimplementasikan oleh Hidayatullah di pesantren Gunung Tembak, Balikpapan.
“Penawaran tersebut seakan menjadi solusi atas kebuntuan masalah yang didiskusikan para aktivis. Bahwa apa yang dikajikan harus ada pelaksanaannya,” ujarnya seperti dilansir laman Hidayatullahmakassar.id.
Hadir pula memberikan testimoni terkait keterlibatan di gerakan dakwah dan tarbiyah Hidayatullah, arsitek Muaz Yahya dan owner Resto Om Chick Ali Murthada.
Juga testimoni para santri awal dan perintis. Ketua Departemen Pengkaderan DPP Hidayatullah Ust Muh Saleh Usman MIkom dan Ketua DPW Hidayatullah Sulsel Ust Drs Nashri Bukhari MPd
Pada agenda utama tausyiah Ust Aziz Qahhar lebih banyak memaparkan visi dan prinsip gerakan dakwah Hidayatullah serta agenda pengembangan Pesantren Hidayatullah Makassar di kawasan Pucak Maros.
“Karena miniatur peradaban Islam yang kita inginkan tak memadai hanya di implementasikan di kampus di BTP dengan luas hanya 3 hektar. Maka di Pucak ini (luas 26 hektar) kita telah memulai membangun kampus yang Islamiah, ilmiah dan alamiah,” ujarnya.
Maka harapnya, dibutuhkan kebersamaan dan mujahadah sungguh-sungguh dan membuka peluang kepada semua pihak untuk bersama mewujudkannya.
Kegiatan mukhoyyam juga diisi dengan serangkaian agenda kegiatan bersama shalat lail berjamaah hingga wisata keluarga di area wisata alam Wadi Barakah.*/AMC/Firmansyah Lafiri