DAIRI (Hidayatullah.or.id) — Di tengah pedalaman Desa Lingga Raja, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, hadir seorang dai muda yang penuh semangat, Syahrial Hamid, atau yang akrab disapa Bang Hamid.
Dai yang baru berusia 20 tahun ini telah membuktikan bahwa dakwah bukan hanya sekadar menyebarkan ajaran agama, tetapi juga mencerdaskan kehidupan bangsa dengan kemantapan aqidah Islamiyah.
Perjalanan menuju Desa Lingga Raja memakan waktu sekitar 5 jam dari Kota Medan dengan jarak tempuh 150 kilometer.
Cuaca yang sering kali ekstrem, baik panas terik maupun dingin yang menusuk tulang, tidak menjadi penghalang bagi Bang Hamid untuk menyebarkan kebaikan Islam.
Dalam lima bulan bertugas di desa yang mayoritas penduduknya adalah petani, Bang Hamid telah berhasil memakmurkan masjid dengan kegiatan sholat jamaah, pengajian bulanan untuk kaum ibu, serta kegiatan belajar Quran untuk anak-anak dan dewasa setiap harinya.
“Jumlah muslim di desa ini hanya sekitar 22 kepala keluarga dari total 420 kepala keluarga. Bahkan, di antara mereka, ada yang hanya sekadar berstatus muslim namun belum menjalankan ajaran Islam dengan benar,” ujar Bang Hamid, seperti dalam keterangannya kepada media ini, Rabu, 28 Dzulqaidah 1445 (5/6/2024)
Meski demikian, kehadiran dai ini memberikan pencerahan dan pemahaman agama yang lebih mendalam bagi masyarakat desa.
Ibu Sajli, salah seorang warga desa, menyatakan kebahagiaannya atas kehadiran Bang Hamid.
“Kami gembira, ada yang bisa mengajari kami mengaji dan ilmu agama lainnya, ada tempat kami bertanya tentang agama, kami semakin mengerti,” ujarnya.
Metode dakwah yang dilakukan Bang Hamid sangat beragam. Tidak semata gaya mimbar, tetapi interaksi langsung dengan masyarakat: termasuk kunjungan langsung ke rumah warga, membaur dengan mereka yang mayoritas petani jagung dan padi, serta membimbing mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih islami.
Namun, tugas dakwah ini tidak tanpa tantangan. Kata dia, masih ada masyarakat yang kurang peduli terhadap keimanannya. Bahkan, ada anak muslim yang hidup dalam keluarga non-muslim.
“Disamping itu, pengetahuan yang kami miliki masih sangat belum memadai,” tambah Bang Hamid merendah.
Meski demikian, ia tetap teguh menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi.
Keteguhan dakwah Bang Hamid tentu akan semakin kokoh jika kita kuatkan bersama.
Kepala Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Perwakilan Sumatera Utara, Lukman Thalib, mengatakan melalui kebaikan zakat dan sedekah yang dikelola oleh BMH menjadi penopang utama dalam mendukung kiprah Dai Tangguh seperti Bang Hamid di pedalaman.
“Bersama BMH, kebaikan dakwah menghadirkan cahaya keindahan Islam yang tidak hanya mengajarkan ngaji tetapi juga mengokohkan aqidah umat dan membangun peradaban hidup masyarakat desa agar lebih berkualitas dan bermartabat,” ungkap Lukman.
Dengan semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Bang Hamid, terbukti bahwa dakwah memiliki peran penting dalam pembangunan manusia secara berkelanjutan melalui gerakan pembelajaran dan pencerahan.
“Mari bersama-sama mendukung dan menyebarkan kebaikan melalui dakwah, demi terciptanya masyarakat yang lebih beriman dan beradab,” tutup Lukman.*/Herim