MALINAU (Hidayatullah.or.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau meresmikan pembangunan proyek Perpustakaan SDIT Pondok Pesantren Hidayatullah Malinau, Kalimantan Utara, melalui program bantuan hibah untuk Keamanan Manusia Tingkat Akar Rumput/ Grant Assistance For Grass-Roots Human Security Projects (GGP) dari Konsulat Jepang.
Peresmian itu dilakukan di salah satu ruang kelas SDIT Hidayatullah yang dihadiri sekretaris kecamatan (sekcam), pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah Malinau, murid-murid TK-SMA Hidayatullah dan pengawas sekolah dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltara, Ahad (31/10/2017).
“Sangat bagus menjalin hubungan baik antar negara. Terlebih dengan adanya bantuan kemanusian seperti saat ini yang sudah tepat sasaran,” ungkap Wakil Bupati Malinau Topan Amrulah S.Pd M.Si yang menyampaikan sambutan Bupati Malinau.
Dijelaskannya, Pendidikan Dasar merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan.
Sebagaimana diketahui setelah tertimpa bencana angin puting beliung pada tahun 2012, para murid SD Integral Hidayatullah Malinau selama ini belajar tanpa meja dan kursi. Serta tidak memiliki fasilitas perpustakaan yang memadai.
Untuk itu dengan adanya ruang perpustakaan dan peralatan belajar yang baru, murid dapat belajar lebih giat dan bisa melanjutkan pendidikan.
Bantuan ini juga merupakan itikad baik dari penduduk Jepang kepada masyarakat Indonesia yang sudah memiliki hubungan persahabatan yang baik antar kedua negara.
“Semoga itikad baik ini dapat diterima dengan baik oleh SD Integral Hidayatullah, dengan cara merawat dan menggunakan fasilitas sekolah ini sebaik mungkin. Sehingga bantuan ini dapat berkontribusi besar serta bermanfaat dalam jangka panjang bagi warga didaerah ini,” jelasnya.
“Terlebih pada peningkatan kurikulum,” lanjut Topan selain itu juga sebagai penunjang pembelajaran. Karena, lanjut Wabup, di Kabupaten Malinau yang mempunyai program unggulan salah satunya Wajar 16 tahun yang harapannya kelak bisa mencetak pemuda yang terampil dengan kemajuan karena harus diselamatkan dari krisis moral yang semakin menurun.
Untuk itu sangat diharapkan adanya bantuan ini bisa mendorong efektivitas pembelajaran, dan masih banyak lagi optimalisasi lain. Salah satunya perpustakaan sekolah yang sangat penting yang tidak bisa dipisahkan dari program sekolah sebagai pusat informasi dan pengetahuan.
Masaki, Konsulat Jepang yang juga hadir dalam peresmian tersebut mengatakan ahwa pentingnya pendidikan bagi warga yang harus diperhatikan.
“Perpustakaan adalah gerbang pendidikan bagi murid-murid yang diharapkan bisa digunakan semaksimal mungkin,” Masaki.
Selain itu ia juga menjelaskan bantuan di Malinau ini adalah kali pertama pihaknya. Kabupaten Malinau juga sangat beruntung karena dari 200 permohonan setiap tahunya yang hanya diambil 4, Malinau menjadi yang pertama direalisasikan.
Adapun kedepan, jika masih dibutuhkan pihaknya akan siap membantu namun harus melalui permohonan yang masih akan disaring.
“Jika yang mau bisa mengajukan, namun ada persyaratannya kecuali instansi pemerintah tidak bisa dibantu,” tegasnya.
Ia berharap, bantuan pembangunan perpustakaan dan mebelair yang telah menghabiskan dana senilai Rp 493.769.000 ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Sedangkan untuk kelengkapan buku perpustakaan sendiri dipasrahkan oleh pihak sekolah. (Radar Kaltara)