AdvertisementAdvertisement

Merdekanya Indonesia dan Selanjutnya Nanti Palestina Diilhami Oleh Dua Hal yang Sama

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Hari Konstitusi Indonesia yang jatuh pada tanggal 18 Agustus 2024 diperingati oleh para tokoh bersama koalisi aliansi masyarakat sipil dengan melakukan aksi damai bersama yang menyuarakan pentingnya Indonesia kembali berdaulat berdasarkan UUD 1945 dan juga pembelaan terhadap kemerdekaan Palestina, Ahad, 13 Shafar 1446 (18/8/2024).

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Ust. Dr. H. Nashirul Haq, memberikan pernyataannya terkait Aksi Bela Bangsa dan Aksi Bela Palestina yang berlangsung bilangan Monas, Jakarta, itu.

Pria yang karib disapa UNH ini menegaskan, aksi bersama tersebut merupakan wujud solidaritas dan sebuah simbol dari perjuangan panjang yang diilhami oleh semangat kemerdekaan Indonesia.

Melalui pernyataannya, Nashirul Haq menggugah kesadaran bahwa kemerdekaan, baik bagi Indonesia maupun selanjutnya nanti Palestina, terwujud karena diilhami oleh dua hal yang sama.

“Pertama, atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Maksudnya kemerdekaan adalah anugerah, karunia dan pertolongan Allah,” katanya di lokasi aksi.

Nashirul Haq menjelaskan bahwa kemerdekaan adalah anugerah yang besar dari Allah SWT. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, perjuangan untuk meraih kebebasan hanya akan menjadi usaha sia-sia.

Dia mengingatkan, bahwa kemerdekaan negara Republik Indonesia, yang kini kita nikmati, adalah hasil dari campur tangan Ilahi yang penuh berkah.

Maka, terang dia, untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina, kita harus selalu berdoa dan memohon pertolongan Allah agar rakyat Palestina bisa terbebas dari penjajahan zionis Israel.

Ilham kemerdekaan yang kedua, adalah karena didorong oleh keinginan luhur. Yaitu niat dan tekad kuat, perjuangan sungguh-sungguh dan pengorbanan besar.

“Kedua, karena didorong oleh keinginan luhur. Yaitu niat dan tekad kuat, perjuangan sungguh-sungguh dan pengorbanan besar,” sebutnya.

Selain rahmat Allah SWT, kemerdekaan juga terwujud karena adanya keinginan luhur dari para pejuang bangsa. Niat yang tulus, tekad yang kuat, serta pengorbanan besar, tegas Nashirul, menjadi kunci utama dalam merebut kemerdekaan. “Kemerdekaan menuntut adanya perjuangan fisik dan perjuangan mental yang terus menyala,” imbuhnya.

Nashirul Haq menekankan bahwa semangat ini harus terus dipupuk, tidak hanya dalam konteks kemerdekaan Indonesia, tetapi juga dalam perjuangan membela Palestina.

Aksi Bela Palestina menurutntya menjadi salah satu bentuk nyata dari semangat perjuangan yang tak kenal lelah. Nashirul Haq menyampaikan bahwa perjuangan untuk Palestina harus terus digelorakan dalam berbagai bentuk, mulai dari militer, diplomasi, hingga misi kemanusiaan. Setiap tindakan, besar atau kecil, menjadi bagian dari mozaik perjuangan yang utuh.

“Kita harus tetap konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang segala bentuk kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Gaza,” terangnya.

Dalam konteks ini, Nashirul memandang, dukungan internasional dan solidaritas global juga menjadi elemen penting seperti Aksi Bela Palestina yang tidak hanya melibatkan rakyat Indonesia, tetapi juga seluruh umat Islam dan masyarakat dunia yang peduli terhadap nasib Palestina yang dijajah.

Nashirul Haq mengajak seluruh elemen bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, karena ini bukan hanya soal kemerdekaan, tetapi juga soal kemanusiaan.

Masih dalam pernyataannya, Nashirul Haq mengajak semua untuk membangun kembali jembatan solidaritas yang telah dibangun oleh para pendahulu bangsa guna meneruskan perjuangan yang belum selesai. “Solidaritas yang kita bangun hari ini akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang,” imbuhnya.

Dia menegaskan, Palestina adalah simbol dari perlawanan terhadap ketidakadilan, dan membela mereka berarti membela nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Nashirul Haq menegaskan bahwa sebagai umat Islam dan bangsa Indonesia, kita memiliki kewajiban untuk membela saudara-saudara kita di Palestina.

Disamping itu, dia menambakan, bahwa Aksi Bela Palestina yang bertepatan dengan Hari Konstitusi ini menjadi sebuah refleksi dan harapan bagi masa depan yang lebih baik.

Ia pun mengajak pada semua untuk merenungkan kembali nilai-nilai yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa, dan bagaimana menerapkannya dalam konteks perjuangan Palestina.*/Adam Sukiman, Mhd Zuhri Fadhlullah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img