MASYARAKAT Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia dalam World Giving Index 2021. Pada tahun sebelumnya, Indonesia juga menempati peringkat pertama dari 140 negara dalam ajang yang sama. Entah bagaimana penelitian, penilaian, dan indikatornya, namun yang jelas sebagian besar masyarakat muslim terkenal sejak dulu suka berbagi.
Saat haji atau umroh, jamaah dari Indonesia paling disenangi karena ramah, sopan, dan suka berbagi dengan jamaah yang lain. Tentu ini menjadi karakter yang baik, harus senantiasa dijaga dan diwariskan kepada generasi pelanjut.
Shadaqah shubuh juga menjadi trending di masyarakat Indonesia, dengan banyaknya penggiat, komunitas dan gerakan melaksanakan shadaqah shubuh. Sebagian melalui masjid-masjid, sebagian di jalan-jalan, ada yang mengantarkan ke pesantren, panti asuhan dan tempat-tempat orang yang membutuhkan.
Rasulullah SAW berulang kali mengungkapkan kepada umat Islam manfaat sedekah dan beliau terkenal sebagai orang yang paling dermawan. Bukan sekedar berwacana dan memotivasi tapi memberikan teladan dalam giat bershadaqah.
Di antara manfaat itu yakni dapat menolak bencana, memadamkan murka Allah, dan mencegah dari kematian yang buruk. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ
Sedekah itu dapat memadamkan murka Allah dan mencegah dari keadaan mati yang jelek.” (HR Tirmidzi).
Maksud hadist di atas, menurut penjelasan para ulama adalah bahwa sedekah itu merupakan benteng yang kokoh dan kuat atau pencegah dari datangnya musibah (bala’). Musibah tidak akan dapat menerjangnya bagi orang-orang yang gemar bershadaqah.
Imam Jalaludin As Suyuthi menyebutkan begitu banyaknya faedah shadaqah, di antaranya menjadi salah satu pintu dari pintu-pintu surga karena sebagai sebaik-baik amal shaleh, menghindarkan dari dari adzab neraka, memadamkan kemurkaan Allah dan panasnya kubur.
Shadaqah satu penyucian harta dan jiwa dapat menggandakan kebaikan dan menjadikan wajahnya bercahaya di hari kiamat.
Dalam masalah sedekah, Nabi SAW juga bersabda,
أَحَبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سرورٌ تُدخِلُه على مسلمٍ ، تَكشِفُ عنه كُربةً ، أو تقضِي عنه دَيْنًا ، أو تَطرُدُ عنه جوعًا ، ولأَنْ أمشيَ مع أخٍ في حاجةٍ ؛ أَحَبُّ إليَّ من أن اعتكِفَ في هذا المسجدِ يعني مسجدَ المدينةِ شهرًا
“Amal perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kebahagiaan kepada sesama Muslim dan menghiburnya saat dia dilanda kesusahan, atau meringankannya saat dia dililit utang, atau memberinya makanan saat dia merasakan lapar. Karena, aku lebih menyukai berjalan bersama seorang Muslim yang berbagi dengan orang yang sedang membutuhkan, daripada melakukan iktikaf di masjid selama satu bulan penuh.” (HR Ath Thabrani).
Shadaqah adalah perwujudan tauhid, keyakinan terhadap janji-janji Allah dan Rasulullah, percaya adanya pahala dan surga dan memberikan ketenangan yang luar biasa bisa berbagi dengan orang lain. Secara sosial, shadaqah menjadi solusi atau jembatan hubungan kesenjangan antara orang-orang kaya dan kalangan miskin papa.
Kiat Kiat
Shadaqah shubuh merupakan amalan mulia yang membawa keberkahan luar biasa dalam hidup. Dengan berbagi di waktu subuh, kita memulai hari dengan niat baik, membuka pintu rezeki, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, melakukannya secara konsisten bisa menjadi tantangan tersendiri di tengah kesibukan dan godaan sehari-hari. Bagaimana agar kita mampu menjadikan shadaqah shubuh sebagai kebiasaan yang tak terputus?
Berikut beberapa tips praktis untuk dapat melaksanakan shadaqah shubuh dengan konsisten, sehingga manfaatnya bisa dirasakan, baik di dunia maupun di akhirat.
Pertama, menumbuhkan niat kuat untuk konsisten shadaqah shubuh dengan membaca buku, tulisan, kisah-kisah tentang fadhilah shadaqah. Banyak orang yang sudah membuktikan keutamaan dari shadaqah shubuh ini.
Kedua, malam hari atau sebelum shubuh sudah menyiapkan uang, kalau orang dulu uangnya diselipkan di songkok hitamnya, kalau ibu-ibu di dompet kecilnya. Setelah menunaikan salat subuh di masjid, bisa mengisi kotak amal yang tersedia. Berapa pun sedekah diberikan, akan sangat berarti dan memberi manfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Ketiga, cara yang lebih praktis zaman sekarang tidak dengan uang cas tapi dengan Qris tahu transfer mobile banking. Asal ada saldo dan alamat rekeningnya maka mudah untuk bershadaqah.
Keempat, menyiapkan sarapan bersama bagi jamaah masjid setelah shalat shubuh. Atau setelah shalat shubuh, mengantarkan sumbangan berupa bantuan kepada mereka yang membutuhkannya. Bisa kepada tetangga, panti asuhan, atau pondok pesantren selepas shalat shubuh. Waktunya sangatlah tepat karena untuk sarapan pagi yang sebagian orang membutuhkan makan.
Kelima, menabung koin atau uang recehan di tabungan-tabungan kotak kecil setiap subuh kemudian jika dirasa sudah cukup banyak, maka bisa menyalurkannya di saat shubuh. Meski dipandang sepele seperti ini akan sangat besar artinya jika melakukannya secara ikhlas dan konsisten.
Sudahkan kita bersedekah shubuh hari ini?
*) Ust. Dr. Abdul Ghofar Hadi, penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal I Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah