AdvertisementAdvertisement

Berkurbanlah, Jangan Jadi Kurban

Content Partner

AL ANDALUS adalah pusat Jihad Ilmu yang berkilau di tengah peradaban dunia. Ibukota para cendekiawan, ilmuwan, penyair, dan ulama terbaik pada zamannya. Kota-kota seperti Córdoba dan Granada memiliki universitas-universitas terbaik, pusat-pusat pemandian termewah, lampu-lampu jalanan, dan ratusan perpustakaan terlengkap di saat Eropa masih di Zaman Kegelapan akibat kekuasaan raja dan gereja.

Namun Al-Andalus runtuh dari dalam.

Begitu kaum Muslimin semakin kaya raya dan hidup nyaman, tanpa Ruhul Jihad di dada mereka, pelan tapi pasti perpecahan merebak di mana-mana. Kerajaan dan kesultanan saling bergaduh. Mereka berpaling dari agama, bermewah-mewah dengan dalil-dalil agama, tapi melupakan nilai-nilai dasar yang pernah menyatukan mereka.

Pada tahun 1492, Raja Katolik Ferdinand dan Ratu Isabella merampas kembali Granada. Pemimpin Muslim terakhir Boabdil (Abu Abdullah), menyerahkan kotanya sambil menangis tersedu-sedu. Menurut sebuah riwayat, Ibunya berkata, “Jangan kau menangis seperti perempuan karena kau tak bisa berjihad sebagai laki-laki.”

Kita memang tidak akan berperang di negeri yang damai. Tapi jika hari ini kita tidak memberikan Tarbiyah Jihadiyah, anak-anak yang kita didik di sekolah dan pesantren kita besok akan jadi rombongan kambing dan domba yang hanya digebuki oleh para penguasa disuruh kesana kemari, dan ujungnya akan disembelihi satu demi atau secara massal.

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».

“Dari Tsauban beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ: ‘Nyaris para umat (selain Islam) berkumpul (bersekongkol) menghadapi kalian sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang makan manghadapi bejana makanannya.’ Lalu seseorang bertanya : ‘Apakah kami pada saat itu sedikit?’ Beliau menjawab : ‘Tidak, bahkan kalian pada saat itu banyak, akan tetapi kalian itu buih seperti buih banjir, dan Allah akan menghilangkan dari diri musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kalian dan menimpakan kedalam hati-hati kalian wahn (kelemahan)’, Lalu bertanya lagi : ‘Wahai Rasulullah apa wahn (kelemahan) itu?’, Kata beliau: ‘Cinta dunia takut mati’.”

Vaksin terbaik menghadapi wahn adalah Tarbiyah Jihadiyah.

10 Dzhulhijjah 1446

Dzikrullah W. Pramudya

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Membangun Peradaban Islam, Menggali Akar Menjawab Zaman

PROF. Dr. Talip Küçükcan, Duta Besar Turkiye untuk Indonesia, dalam Hidayatullah Global Forum bertajuk “Masa Depan Persahabatan Turkiye-Indonesia Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img