Hidayatullah.or.id – Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh mengapresiasi Hidayatullah dalam peranannya turut serta membangun kawasan yang dimekarkan sejak tahun 2004 tersebut. Gubernur berharap Hidayatullah sebagai organisasi yang memiliki konsen di bidang dakwah dan pendidikan untuk terus melanjutkan kiprahnya di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Gubernur saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Sulawesi Barat yang dilangsungkan di Hotel Maleo, Mamuju, Kamis (25/02) lalu.
Gubernur Anwar meminta dai-dai Pondok Pesantren Hidayatullah Sulawesi Barat untuk menyampaikan kepada masyarakat hal-hal yang menjadi ancaman bagi generasi muda khususnya di Sulawesi Barat.
“Munculnya persoalan LGBT dan beberapa hal lain yang bisa mengancam negara maupun generasi muda menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Sulawesi Barat untuk disampaikan kepada masyarakat, salah satunya melalui bantuan dai-dai Hidayatulllah yang ditepatkan di beberapa daerah terpencil di Sulawesi Barat,” kata Gubernur.
Dikatakan Anwar, dai Hidayatulllah yang akan ditempatkan didaerah terjauh di Sulawesi Barat perlu menyampaikan kepada masyarakat hal yang menjadi ancaman bagi negara sehingga tidak diikuti terutama penyakit sosial LGBT yang perlu diwaspadai agar tidak merusak generasi muda.
Anwar menambahkan yang perlu dipawaspadai saat ini adalah darurat narkoba kerena informasi yang didapatkan di Sulawesi Barat sendiri para petani sebagian sudah mengkonsumsi barang haram tersebut untuk dijadikan penyemangat dalam bekerja dan itu, kata dia, tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Dalam sambutannya Anwar Adnan Saleh juga menyampaikan kekaguman dan kedekatannya dengan Hidayatullah.
“Saya sangat dekat dengan Hidayatullah, di berbagai daerah saya berusaha singgah saat ada kunjungan kerja waktu menjabat sebagai anggota DPR RI dulu,” katanya.
“Khusus di Sulbar saya tau persis perkembangannya melalui kegiatan kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Namun baru kali ini saya bisa hadir langsung dalam acara yang diadakannya dan bagi saya ini adalah berkah,” sambungnya.
Dalam acara ini turut hadir anggota DPD RI DR. Ir. H. Abdul Aziz Kahar Muzakkar, M.Si serta Kanwil Kemenag, Sekda Provinsi, Polres, Dandim dan beberapa SKPD lainnya.
Abdul Aziz dalam arahannya mengingatkan pentingnya peran-peran pembinaan umat serta urgennya setiap muslim untuk selalu meluruskan niatnya dengan dekapan wahyu Ilahi.
“Hendaknaya kita menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan dan pedoman kita karena Qur’an adalah sumber kebahagiaan,” kata Aziz yang juga perintis Pesantren Hidayatullah Makassar ini.
Pada kesempatan itu beliau juga menekankan kepada dai dai Hidayatullah agar terus menggencarkan gerakan dasar mengajar dan belajar Al-quran yang familiar kita kenal sebagai Grand MBA.
“Termasuk di wilayah gubernuran kita akrabkan semuanya dengan Al-Qur’an” tandasnya.
Spirit para peserta dan undangan semakin kuat dengan sambutan yang dikemas lugas menjadi bahasa khasnya H. Jamaluddin Noor, M.Si selaku Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga DPP Hidayatullah.
“Insya Allah kalau spiritnya para dai bagus, silaturahminya bagus dan proposalnya kecil itu 1 milyar bahkan pak gubernur akan bantu lebih dari itu,” Sontak pernyataannya disambut tepuk tangan dan riuh rendah hadirin.
Sementara itu, Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat Drs. Imran M. Djufri mengatakan kehadiran Hidayatullah adalah gerakan riil yang dikemas melalui domain dakwah, pendidikan dan sosial.
“Alhamdulillah tinggal kabupaten Mamasa yang belum ada pesantren kita tapi sudah ada dakwah kita di sana,” sambutnya.
Rapat Kerja Wilayah Hidayatullah Sulawesi Barat ini dihadiri sekitar 300 undangan dan 50 peserta Rakerwil yang berasal dari lima kabupaten di antaranya kabupaten Majene, Polman, Mamuju, Mamuju Tengah dan Mamuju Utara. (Muhammad Bashori)
FOTO-FOTO: