SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini bersilaturrahim sekaligus menghadiri acara Dialog Kebangsaan yang digelar di Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Jalan Kejawan Putih Tambak, Surabaya, Selasa, 27 Rabi’ul Awal 1446 (1/10/2024).
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban. Dalam kesempatan ini, Risma bersama pengasuh pondok pesantren membahas isu-isu krusial terkait pendidikan di lingkungan pesantren, serta kesejahteraan para pendidik, termasuk guru, ustaz, dan ustazah.
Risma turut berbagi pengalamannya dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pendidikan selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam kemajuan suatu bangsa.
“Pendidikan memegang peranan kunci. Keberhasilan suatu bangsa dapat diukur dari sejauh mana anak-anaknya memiliki akses terhadap pendidikan yang lebih baik,” ungkapnya.
Risma menyoroti bahwa tantangan utama yang dihadapi pondok pesantren adalah masalah finansial. Menurutnya, pesantren menanggung beban operasional yang tidak sepenuhnya didukung oleh pemerintah daerah. “Dari sisi finansial, mereka memiliki banyak keterbatasan karena harus menanggung biaya operasional sendiri,” jelasnya.
Risma, yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI periode 2020-2024, juga menegaskan bahwa biaya pendidikan bukanlah hal yang murah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya politik anggaran yang berfokus pada sektor pendidikan. Saat ini, Risma telah melakukan perhitungan terkait alokasi anggaran yang diperlukan untuk mewujudkan perbaikan di Jawa Timur.
Lebih lanjut, Risma mengingatkan bahwa selama masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, alokasi anggaran untuk pendidikan dalam APBD mencapai 32 persen, bahkan pernah mencapai 36 persen, menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan sektor ini.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Ustaz Syamsuddin, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Risma. Menurutnya, Risma bukanlah sosok yang asing bagi warga Hidayatullah.
“Kami masih ingat, Bu Risma pernah hadir di sini pada waktu Subuh. Kehadirannya saat itu benar-benar mengejutkan kami,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan doa serta sesi foto bersama sebagai bentuk apresiasi dan dukungan dari warga pesantren.*/Adib Nursyahid