GOWA (Hidayatullah.or.id) — Saat kebanyakan mahasiswa memilih menghabiskan akhir pekan dengan bersantai di kafe atau pusat perbelanjaan, sekelompok mahasiswa Pesmadai (Pesantren Mahasiswa Dai) justru memilih cara yang berbeda.
Mereka memutuskan untuk “kabur” sejenak dari hiruk pikuk kota dan menginap di Masjid Nurul A’la, Pondok Pesantren Ashabul Jannah-Bolangi Gowa.
Selama dua hari, para mahasiswa ini ikut merasakan kehidupan sehari-hari di pesantren.
Mereka bangun sejak dini hari untuk shalat berjamaah, mengikuti majelis taklim, dan terlibat dalam kegiatan membersihkan masjid.
“Kegiatan rutin mabit dan bersih bersih masjid ini sangat bermanfaat bagi kami,” ujar Rachmat Ghafur Hamran, Sekretaris Pesmadai Makassar.
“Selain bisa mendekatkan diri kepada Allah, kami juga bisa belajar banyak hal dari para santri,” lanjutnya, seperti dalam keterangan diterima media ini, Jum’at, 20 Jumadil Awal 1446 (22/11/2024).
Ketenangan di Kaki Gunung
Pemilihan Pondok Pesantren Ashabul Jannah-Bolangi Gowa sebagai tujuan wisata religi bukan tanpa alasan. Letaknya yang berada di ketinggian membuat suasana di sekitar pondok pesantren menjadi sangat tenang dan nyaman.
“Dari sini, kita bisa melihat pemandangan kota Makassar yang indah di malam hari,” kata Ghafur. Para mahasiswa juga melalukan pembersihan di lingkungan masjid.
Kegiatan membersihkan masjid yang dilakukan oleh para mahasiswa ini melampaui sekadar tindakan fisik membersihkan tempat ibadah. Aktivitas ini dapat dimaknai sebagai manifestasi nilai-nilai kebajikan yang mencerminkan tanggung jawab sosial, kesadaran spiritual, dan komitmen moral.
Dalam kerangka filosofis, tindakan ini menunjukkan harmoni antara etika individual dan kewajiban kolektif, di mana kebersihan fisik masjid menjadi simbol dari upaya menjaga kesucian ruang spiritual.
Lebih jauh, partisipasi mahasiswa dalam kegiatan semacam ini mengindikasikan adanya internalisasi nilai-nilai luhur, seperti solidaritas, keikhlasan, dan penghormatan terhadap tempat ibadah sebagai pusat kehidupan religius komunitas.
“Dengan demikian kita harapkan kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan sosial antarindividu, tetapi juga meneguhkan identitas moral yang berakar pada prinsip-prinsip pengabdian dan pelayanan,” katanya.
Kegiatan dilakukan oleh para mahasiswa Pesmadai yang didukung BMH ini sejalan dengan tujuan utama dari komunitas ini, yaitu menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan spiritual.
“Kami ingin menunjukkan bahwa menjadi mahasiswa tidak hanya sekadar mengejar prestasi akademik, tetapi juga harus memperhatikan pengembangan diri secara spiritual,” ujar Ghafur.*/Herim