JAKARTA (Hidayatullah.or.id) – Hidayatullah melalui Hidayatullah Group Technology meluncurkan aplikasi doa harian dalam rangka membantu memudahkan kaum muslimin untuk mengamalkan doa atau zikir harian.
Aplikasi ini memuat bacaan doa harian pilihan di waktu pagi, sore dan malam dalam bahasa Arab. Materi aplikasi ini disadur dari lembar At Tawajjuhat yang diterbitkan oleh Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah. Aplikasi juga dilengkapi dengan terjemahan Bahasa Indonesia serta referensi riwayat lafaz doa pilihan.
Aplikasi Wirid Harian (At Tawajjuhad) versi 1.0 berbasis android ini kini sudah dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store (linknya di bawah ini). Aplikasi ini kompatibel di semua perangkat minimal pada OS Android 4.0.3 dan yang lebih tinggi.
Ketua Departemen Pembinaan Anggota DPP Hidayatullah, Mohamad Nur Fuad, mengapresiasi kehadiran aplikasi doa harian besutan anak-anak muda ini dan berharap dapat dimanfaatkan tidak saja jamaah Hidayatullah tapi juga bagi masyarakat secara luas.
“Zikir adalah energi rohani meraih impian dan solusi problematika hidup. Zikir juga bagian dari pembinaan anggota, kader dan jamaah di masjid kampus Hidayatullah. Kehadiran aplikasi zikir ini sangat bermanfaat dan membantu mereka dapat membaca zikir dengan mudah,” kata Nur Fuad dalam obrolan dengan media ini, Kamis (8/8/2019).
Dengan aplikasi doa harian ini, pengguna bisa dengan mudah berdzikir yang bisa dibaca di waktu tertentu secara rutin bahkan tanpa memerlukan koneksi internet. Pilihan font serta beberapa pilihan setting opsional kian menambah eye catching aplikasi ini.
Fadhli Al Mutawakkil dari Hidayatullah Group Technology yang membesut aplikasi ini mengatakan aplikasi ini dibuat sederhana dan sesimpel mungkin yang tak memberatkan sistem perangkat smartphone pengguna .
Mutawakkil pun memastikan timnya akan terus melakukan perbaikan dan pengembangan dari waktu ke waktu agar aplikasi ini bisa menjangkau serta memberi manfaat lebih luas khususnya bagi masyarakat muslim.
“Ini masih versi awal yang mungkin masih terdapat kekurangan sehingga akan terus dilakukan penyempurnaan,” kata Mutawakkil yang juga alumni Sekolah Tinggi Teknologi (STT) STIKMA Internasional ini. (ybh/hio)