PATUT kita syukuri, setelah 35 tahun membangun Hidayatullah, keberadaan organisasi ini kian diterima oleh umat. Di tingkat lokal, kader-kader Hidayatullah telah memberi andil terhadap proses perbaikan masyarakat. Di tingkat nasional, Hidayatullah juga telah memperoleh apresiasi yang baik karena terlibat langsung mengatasi problema keumatan.
Ini semua tantangan besar sekaligus peluang yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) untuk menguji kita, baik secara individu, kader, maupun organisasi.
Sebagai individu, setiap kita dituntut untuk dapat menunjukkan performa yang baik dalam memberikan sumbangsihnya kepada lingkungan. Kaderākader Hidayatullah beperan aktif membantu masyarakat yang terkena musibah. Itu semua merupakan investasi dunia dan akhirat.
Secara organisasi, Hidayatullah dituntut terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan yang dibutuhkan umat. Peran Hidayatullah dalam bidang pendidikan akan semakin dapat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah jika subsidi silang sekolah-sekolah integral Hidayatullah tetap dipertahankan.
Kita juga sering mengirimkan dai ke berbagai wilayah Nusantara, khususnya daerah pedalaman dan pulau terpencil. Kita memiliki media massa Suara Hidayatullah yang muatannya sarat dengan visi membangun peradaban Islam.
Organ lain yang kita miliki adalah Baitul Maal Hidayatullah (BMH), klinik Islamic Medical Service (IMS), Search and Rescue (SAR) Hidayatullah, Pusat Pendidikan Anak Saleh (PPAS), dan Gerakan Wakaf al-Qur`an.
Mari kita tingkatkan standar layanan untuk menjawab jeritan umat. Setelah itu, semoga Allah SWT memberikan pertolongan sebagaimana telah kita yakini, min haitsu laa yahtasibu, dari arah yang tidak kita duga-duga.
Waktu kita terbatas. Oleh sebab itu, selayaknyalah kita berjalan secara teratur dan terencana, sehingga tahapan yang sedang berjalan ini bisa kita selesaikan dengan baik, lalu dilanjutkan oleh generasi penerus tanpa gagap.
Membangun sebuah peradaban butuh banyak perangkat dan beberapa tahapan. Masa sekarang merupakan tahap mengantar Hidayatullah pada posisi organisasi leader tingkat nasional, atau organisasi nasional yang unggul dan berpengaruh.
Insya Allah ini bisa tercapai pada tahun 2010.
Dalam mempersiapkan diri menjadi organisasi leader, semua sumberdaya internal harus mengarah pada visi. Langkah pertama adalah merekrut dan membina anggota. Turunan dari itu adalah menyiapkan berbagai sarana seperti software (konsep pendidikan dan perangkatnya), hardware (peralatan rekrutmen dan pembinaan), operator, dan infrastruktur dari pusat hingga daerah.
Rekrutmen anggota baru diartikan juga sebagai rekrutmen sumberdaya yang dimiliki oleh anggota tersebut. Dengan demikian, maka, pengembangan amal-amal usaha, aksi-aksi sosial, gerakan dakwah, pengembangan infrastruktur di daerah baru, termasuk pengembangan bisnis, dapat dilakukan secara lebih cepat.
Salah satu sarana rekrutmen adalah Gerakan Mengajar Belajar al-Qur`an (Gran MBA). Implementasi Gran MBA berupa pembentukan Majelis Taklim al-Qur`an (MTQ). Gerakan ini dapat dilakukan oleh seluruh kader dan simpatisan Hidayatullah melalui berbagai segmen.
Insya Allah dengan perencanaan yang baik, didukung kader-kader yang siap berbagi pekerjaan, kita dapat menyelesaikan program dengan mudah tanpa menghabiskan seluruh waktu masing-masing. Mari kita buktikan bahwa dengan berjamaah, saling membantu, maka pekerjaan besar dapat kita lakukan, beban berat dapat kita pikul, dan harapan umat dapat kita penuhi.*
____________________
DR. H. ABDUL MANNAN, penulis adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Hidayatullah. Artikel ini telah dimuat di majalah Suara Hidayatullah edisi Juni 2008.