JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Dalam rangka memperkuat dan memperdalam kepercayaan umat terhadap program-program Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH), Master Class Empowerment Training diadakan di Jakarta pada tanggal 21-22 Rabiul Akhir 1446/ 24-25 Oktober 2024.
Acara ini mengangkat tema “8 Step To Create High Value & Impactful Program” dan dihadiri oleh para utusan amil dari berbagai kantor perwakilan penjuru Indonesia.
Program ini dirancang untuk membekali para amil Prodaya (Program dan Pemberdayaan) BMH dengan keterampilan menyusun program yang bernilai serta memiliki dampak yang besar dan terukur bagi masyarakat.
Dalam salah satu sesi pada rangkaian pelatihan ini, Imam Nawawi, Kepala Humas BMH Pusat, hadir sebagai narasumber yang membahas topik literasi program zakat. Dia menggarisbawahi pentingnya keterampilan menulis bagi para amil.
Nawawi menekankan bahwa menulis bukan sekadar menyampaikan informasi, melainkan sebuah alat strategis dalam membangun kepercayaan umat yang menjadi landasan utama keberlanjutan program-program BMH.
“Menulis, termasuk dalam bentuk berita, adalah cara kita melaporkan implementasi program yang didukung oleh umat. Pemberitaan yang baik dapat mendorong donatur untuk terus berkontribusi dan memperkuat loyalitas mereka terhadap program yang kita tawarkan,” kata Nawawi, seperti pada keterangan diterima media ini, Jum’at, 22 Rabiul Akhir 1446 (25/10/2024).
Selain aspek keterampilan, Nawawi juga menekankan pentingnya transparansi dalam pemberitaan yang disampaikan kepada umat. Berita program yang jujur dan transparan akan memperkuat kepercayaan donatur, yang pada akhirnya dapat meningkatkan retensi dukungan mereka.
Transparansi ini dijelaskan dia menjadi unsur krusial dalam era di mana publik menuntut akuntabilitas yang tinggi dari lembaga-lembaga sosial. Oleh sebab itu, tegasnya, pelatihan keterampilan menulis untuk para amil BMH menjadi salah satu langkah strategis dalam memperkuat citra dan kredibilitas lembaga.
Salah seorang peserta pelatihan, Ali Imron, seorang amil dari Palu, Sulawesi Tengah, mengaku bahwa pelatihan ini memberinya dorongan untuk lebih bersemangat dalam mengirimkan berita yang berdampak positif bagi BMH.
“Saya bertekad untuk menghasilkan tulisan yang lebih bermakna,” ujarnya.
Senada dengan Imron, dalam sharing session bersama narasumber, Bashori peserta dari Sulawesi Selatan menyampaikan komitmennya seraya menukaskan bahwa keberhasilan BMH dalam membina hubungan dengan donatur juga tergantung pada kelengkapan dan akurasi informasi yang disampaikan.
“Saya ingin memastikan bahwa umat mendapatkan informasi yang lengkap dan terpercaya tentang program yang kami jalankan, karena memang benar, berita adalah sarana terbaik untuk menjadikan umat tahu apa yang BMH lakukan dalam hal implementasi program,” tekad Bashori.
Di tengah dinamika sosial yang menuntut peningkatan transparansi dan akuntabilitas lembaga sosial, inisiatif BMH ini mencerminkan komitmen kuat terhadap tanggung jawab moral dan profesional sebagai lembaga yang terpercaya di mata umat.
Dengan pelatihan keterampilan menulis ini, BMH berharap agar para amil Prodaya dapat lebih optimal dalam menyajikan laporan program yang kredibel, relevan, dan inspiratif, yang pada akhirnya mendukung misi sosial BMH dalam pemberdayaan masyarakat di seluruh Indonesia.*/Herim