DUNIA terus berubah, di mana arus perubahan yang tak henti-hentinya itu, tidak bisa dibendung. Jika tidak mampu beradaptasi, maka akan tertinggal bahkan punah. Oleh karenanya setiap organisasi dihadapkan pada kebutuhan untuk beradaptasi dan bertranformasi, sehingga mampu berselancar diatas perubahan itu.
Tetapi pada saat bersamaan, ia juga dituntut untuk menemukan arsitektur dan strategi yang tepat untuk masa depan. Sehingga, perlu mencari format apa yang tepat untuk organisasi, dalam rangka merekronstruksi ulang organisasi agar dapat beradaptasi dan bertransformasi sebagaimana tersebut di atas.
Darinya, tidak salahnya kemudian, kembali menengok pendekatan celestial organization, sebagai sebuah warisan yang unggul namun banya ditinggalkan sekalipun oleh organisasi yang berbasis Islam, karena kurangnya pemahaman tentangnya. Sehingga ketika disibak kembali tirainya, seolah menemukan sebuah paradigma baru yang mampu memadukan dan mengintegrasikan nilai-nilai ilahi Islam dengan prinsip-prinsip organisasi modern.
Hal ini menegaskan bahwa, celestial organization bukan sekadar konsep ataupun slogan yang utopis, melainkan sebuah filosofi esensial yang akan mentransformasi organisasi menjadi wadah penebar kebaikan. Visi dan misinya berlandaskan wahyu dan sunnah, serta bersandar pada nilai-nilai Islam yang universal, sehingga mampu mengantarkan anggotanya dan seluruh elemen dalam organisasi tersebut menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dengan kata lain, celestial organization muncul kembali sebagai respons atas kebutuhan akan transformasi yang menyeluruh dalam budaya organisasi. Nilai-nilai Islam yang mendalam menjadi landasan utamanya, menjadikan keadilan, kebersamaan, dan kemanusiaan sebagai prinsip inti dalam membimbing setiap langkah.
Dalam organisasi yang berorientasi ke masa depan, dan ini terangkup dalam kaidah celestial Organization, maka kehadiran seorang pemimpin tidak lagi hanya menjadi tokoh, dengan kedudukan yang tinggi dan dimuliakan, tetapi juga menjadi pemimpin yang menginspirasi, memotivasi, dan memperkuat keterlibatan anggota.
Karakteristik Celestial Organization
Dalam tulisan sebelumnya sudah dijelaskan secara panjang lebar berkenaan dengan definisi celestial organization serta berbagai hal yang terkait dengan itu. Jika kita ringkas maka, karakteristik utamanya dapat dirumuskan sebagai berikut
Pertama, Nilai-nilai Islami sebagai Fondasi, Maqashidul syariah, menjadi bagian penting dari nilai-nilai utama Islam yang dibawa. Sehingga menurunkan berbagai nilai universal yang menjadi karakter utama seperti : kejujuran, keadilan, transparansi, dan kerjasama menjadi landasan utama dalam menjalankan organisasi.
Kedua, Kepemimpinan yang Kompeten dan Berintegritas, Pemimpin yang kpmtenen dan berintegitas, pastilah didalamnya membawa karakter dan sifat yang adil, bertakwa, dan menjadi teladan bagi anggotanya.
Ketiga, Budaya Organisasi yang Islami, Berbasiskan jatidiri organisasi yang merupakan derivasi dari nilai-nilai Islam dan menjadi DNA Organisasi. Dimana, sikap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, serta mendorong rasa saling menghormati dan menghargai, adalah menjadi faktor utamanya.
Keempat, Pengambilan Keputusan yang Syar’i: Sehingga semua keputusan dan kebijaksanaan Organisasi erlandaskan Al-Qur’an, Hadits, dan ijtihad ulama, yang dikontekstualkan dengan situasi dan kondisi serta memastikan setiap langkah diridhoi Allah SWT.
Kelima, efisiensi dan Efektivitas: Mengoptimalkan sumber daya dan mencapai tujuan dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga tidak terjadi pemborosan apalagi korupasi, karena setiap anggota dan pengelola serta pengurus organisasi disemua level, selain bekerja dalam system yang baik, juga merasa terus diawasi oleh Allah ta’ala, sehingga tidak berani untuk berbuat dosa.
Dengan melihat karakteristik di atas, maka nampak jelas bahwa nilai-nilai ilahi yang menjadi fondasi dari celestial organization bersifat universal dan abadi, sehingga membuatnya relevan sepanjang jaman.
Dengan demikian, di tengah perubahan zaman yang kian cepat, tidak jelas dan kompleks, maka celestial organization menawarkan solusi yang kokoh dan berlandaskan nilai-nilai luhur.
Arsitektur Organisasi Masa Depan
Pada hakekatnya dengan dunia yang terus berubah, maka keberadaan organisasi juga terus mengalami perubahan, demikian halnya lingkungan organisasi juga terus berubah.
Cara-cara lama dalam mengelola organisasi harus terus dievaluasi, jika sudah tidak sesuai perlu diperbaiki, diganti atau bahkan dirusak total dan membangun baru. Cara-cara kita mengelola sesuatu sedang berubah, dengan cara para pandang dan paradigma baru.
Arsitektur organisasi masa depan menjadi landasan krusial bagi keunggulan dan relevansi organisasi dalam menghadapi perkembangan zaman yang cepat dan kompleks.
Dengan fokus pada fleksibilitas, adaptabilitas, dan integrasi teknologi, arsitektur tersebut memungkinkan organisasi untuk menjawab tantangan-tantangan baru dengan cepat dan efektif, sambil mempertahankan visi, nilai, dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, organisasi dapat tetap berada di garis depan dalam merespons perubahan lingkungan internal dan eksternal, serta memastikan keberlangsungan dan relevansi jangka panjangnya dalam masyarakat yang terus berkembang. Sehingga semua organisasi perlu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan arsitektur baru ini, meliputi :
Pertama, Visi dan Misi yang Jelas: Visi dan misi mesti relevan dan terukur tingkat pencapaiannya. Dirumuskan berdasarkan jatidiri organisasi, dalam perspektif Islam maka harus berazaskan pada dinamika dan kebutuhan umat di masa depan.
Kedua, Struktur Organisasi yang Agile: Tidak bisa lagi struktur disusun berdasarkan proses akomodatif terhadap sumberdaya yang ada, tetapi struktur mesti diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas, kompetensi, dan kapabilitas dibidangnya. Sehingga model struktur yang datar dan fleksibel, akan membawa organisasi semakin lincah, serta memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan responsif.
Ketiga, Budaya Organisasi yang Kolaboratif: Aspek kolaboratif menjadi ciri khas organisasi mada depan. Organisasi mesti membuka diri untuk membangun interaksi dengan berbagai kalangan. Sehingga akan menekankan kerjasama, komunikasi terbuka, dan saling menghargai.
Keempat Kepemimpinan Kuat, Transformasional dan Visioner: Kepemimpinan menjadi kunci dalam arsitektur organisasi masa depan. Kepemimpinan kuat lahir dari sebuah kepercayaan atas kompetensi dan nilai-nilai yang dicerminkan oleh sosok pemimpin. Sehingga terjadi proses transformasi nilai kepada anggotanya, dalam hal ini pemimpin mampu menunjukkan visi kedepan bagi kepentingan organisasi serta masyarakat luas.
Kelima, Pemanfaatan Teknologi: Perkembangan teknologi menjadi kesempatan organisasi untuk melakukan lompatan ke depan dengan cepat. Sehingga, tidak ada organisasi yang unggul dan relevan di masa depan yang tidak bersinggungan dengan tekhnologi. Oleh karenanya, mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, menjadi urgent.
Keenam, Fokus pada Kinerja dan Dampak: Organisasi ke depan berbasis kinerja, sementara jam kerja dan tempat kerja menjadi fleksibel. Setiap pekerjaan telah ditentukan targetnya, sehingga dapat diketahui kapan selesainya, serta diketahui jika terjadi kendala, berdasarkan teknologi yang ada. Sehingga, mengukur dan mengevaluasi kinerja organisasi berdasarkan dampaknya pada umat dan masyarakat, menjadi parameter organisasi.
Ketujuh, Pembelajaran dan Pengembangan Berkelanjutan: Organisasi ke depan dituntut menjadi learning organization (organiasi pembelajar). Di mana dengan memanfaatkan teknologi dan sumberdaya, orgasisasi memfasilitasi setiap elemen dalam organisasi untuk terus meng-upgrade diri. Oleh karenanya, organisasi akamn mendorong seluruh elemen organisasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Arsitektur Organisasi masa depan tersebut di atas, akan terus berkembang dengan cepat yang selaras dengan dinamika global dan terutama dipicu perkembangan teknologi yang mendeterminasi perilaku organisasi. Dalam perspektif Islam sudah barang tentu akan diselaraskan dengan maqashidul syariah (tujuan-tujuan diturunkan syariah), sehingga memiliki track yang jelas,
Celestial Organization: Solusi Arsitektur Organisasi Masa Depan
Dalam konteks Islam, desain arsitektur organisasi masa depan juga harus mencerminkan konsep celestial organization, yang merupakan organisasi berbasis wahyu dan mengikuti pedoman yang ditetapkan dalam Al-Quran dan Sunnah.
Hal ini berarti bahwa organisasi tersebut harus memperkuat landasan spiritualnya, dengan menjadikan wahyu sebagai sumber utama inspirasi dan panduan dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil. Kepemimpinan dalam organisasi ini haruslah menjadi cermin dari kepemimpinan yang ideal dalam konsep Islam, yang mengutamakan keadilan, kebijaksanaan, dan pelayanan kepada umat.
Dengan menyatukan desain arsitektur organisasi masa depan yang komprehensif, agile, dan memenuhi kaidah kepemimpinan dalam konsep Islam, serta mengaitkannya dengan konsep celestial organization, organisasi tersebut akan menjadi unggul dan relevan terhadap perkembangan zaman. Mereka akan mampu menjawab tantangan-tantangan kompleks dengan kebijaksanaan dan ketangguhan, sambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai spiritual dan moral yang menjadi landasan keberadaan mereka.
Penutup
Membangun arsitektur organisasi masa depan membutuhkan komitmen dan usaha yang berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan. Tidak mungkin hanya dibebankan kepada pemimpin organisasi semata, akan tetapi mesti melibatklan seluruh elemen organisasi yang ada. Dengan kerja sama dan kolaborasi, organisasi Islam dapat mencapai tujuannya dan berkontribusi secara positif bagi masyarakat.
Dengan demikian maka arsitektur organisasi masa depan haruslah mengadopsi konsep celestial organization sebagai framework dengan menerapkan langkah-langkah yang disebutkan di atas, sehingga organisasi Islam dapat membangun organisasi yang unggul dan mampu menjawab tantangan zaman.
Akhirnya, organisasi Islam memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan positif dan kembali memimpin dunia. Dengan merancang arsitektur yang tepat dan berlandaskan nilai-nilai Islam, dengan memperhatikan dinamika eksternal serta perkembangan zaman, maka organisasi Islam akan memberikan berkontribusi secara signifikan dalam membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan bermoral. Wallahu a’lam.
*) ASIH SUBAGYO, penulis peneliti senior Hidayatullah Institute (HI)