YUKUM JAYA (Hidayatullah.or.id) – Santriwati di lingkungan Pondok Pesantren Hidauatullah Yukum Jaya, Lampung Tengah, tidak saja melulu belajar agama. Selain beragam keterampilan seperti tataboga, mereka pun mendapatkan materi pelatihan lifeskill seperti bercocok tanam.
Namun, berbeda dengan sistem pertanian konvensional pada umumnya. Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya melakukan budidaya pertanian dengan tekhnik organik atau non-kimiawi yang dianggap lebih sehat dan aman.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Lampung Tengah, Fauzi Rasyid, mengatakan budidaya pertanian ini dilakukan secara mandiri oleh santriwati selepas jam belajar di lingkungan Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya melalui bimbingan seorang ahli bernama Bapak Waluyo yang sudah malang melintang di dunia pertanian organik.
Diantara pertanian organik yang kini digarap oleh Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya adalah budidaya perkebunan melon, timun, kangkung, okra (bamia). Kesemuanya digarap dengan cara organik non-kimiawi.
“Alhamdulillah, hasil tanamannya bagus. Sudah dikonsumsi. Adapun melon organik, memang kami baru mulai pertama kali dan insya Allah akhir Januari kita akan panen raya,” kata Fauzi kepada redaksi, Senin (18/12/2017).
Melalui bimbingan dan arahan dari ahli pertanian, santriwati di lingkungan Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya secara aktif diarahkan memahami dan mampu melakukan praktik pembudidayaan jenis-jenis tanaman pertanian tersebut.
“Santri dilibatkan untuk membantu dan dibimbing langsung oleh ahlinya,” kata Fauzi Rasyid. Adapun luas lahan yang kini ditanami oleh pihaknya adalah seluas 25×30 meter persegi.
Lahan luas serupa juga diperuntukkan untuk tanaman organik okra atau biasa disebut bumia. Okra merupakan diketahui salah satu jenis sayuran yang sangat rendah kalori.
Dalam setiap 100 gram okra hanya mengandung 30 kalori. Selain itu, tanaman ini juga tidak mengandung lemak jenuh atau kolesterol. Meskipun demikian, okra merupakan sumber makanan yang kaya serat, mineral, dan vitamin.
Tanaman sayuran okra, kangkung, timun, dan lainnya, kata Fauzi, hanya untuk dikonsumsi sendiri oleh pesantren. Adapun melon, rencananya akan dipasarkan keluar.
Fauzi menjelaskan, budidaya melon organik yang digalakkan diharapkan pihaknya dapat menjadi amal usaha bagi pesantren.
Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya khusus putri yang beralamat di Lingkungan V, RT 21/ Rw 09, Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, ini kini tengah memantapkan pengelolaan lahan tersebut.
“Alhamdulillah, semoga berkah dan memberi manfaat tidak saja untuk lingkungan pesantren tetapi juga khalayak secara luas,” harap Fauzi. (ybh/hio)