KONAWE (Hidayatullah.or.id) — Tim relawan Hidayatullah bergerak menuju lokasi terdampak banjir di Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan telah menyalurkan bantuan, Senin (10/06/2019).
Kadiv Operasi SAR Hidayatullah Ahmad Hamim menjelaskan, sejak Senin tadi ada dua tim yang bergerak ke lokasi banjir di Sultra.
Lokasi menuju Konawe masih sulit ditembus hingga Senin sore waktu setempat. Namun demikian, tim SAR terus berusaha agar bisa segera sampai di lokasi bencana.
“Akses jalan banyak yang terputus, saat ini tim sedang berusaha mencari jalur untuk bisa masuk ke Konawe Utara,” ujar Hamim.
Sementara itu, relawan BMH-Hidayatullah sudah menyalurkan bantuan tahap pertama kepada sebagian korban bencana langsung di TKP.
“Alhamdulillah tadi siang kami juga sudah turunkan bantuan logistik dari BMH untuk bantuan kepada salah satu desa yang terdampak parah banjir,” ujar Ketua DPD Hidayatullah Konawe Utara Sulaiman Muadz kepada hidayatullah.com secara terpisah.
Bantuan tersebut diserahkan ke posko warga yang berada di luar lokasi banjir parah, sebab untuk menuju titik lokasi banjir terparah masih sulit.
“Air masih tinggi sehingga kami nda bisa masuk ke dalam menemui warga setempat,” jelas Sulaiman.
Masyarakat pun sangat menyambut baik kedatangan relawan dan bantuan tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa kondisi masyarakat setempat korban banjir memprihatinkan.
“Memprihatinkan karena baru kami yang bisa bawa bantuan banyak kepada mereka dan baru hari itu juga mereka dapat bantuan setelah beberapa hari mereka terdampak banjir nda ada bantuan masuk dari pemerintah maupun relawan,” ungkapnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis, per 9 Juni 2019, banjir di Kabupaten Konawe Utara, mengakibatkan 1.091 KK atau 4.198 jiwa mengungsi.
Sebanyak enam kecamatan terimbas banjir adalah Andowia, Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, dan Wiwirano.
Kecamatan Asera merupakan kecamatan dengan jumlah desa terdampak paling tinggi yaitu 13 desa. Banjir ini juga mengakibatkan 72 rumah hanyut dan ribuan lain terendam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara masih melakukan pendataan di lapangan. Kerusakan sektor pertanian mencakup lahan sawah 970,3 ha, lahan jagung 83,5 ha dan lainnya 11 ha, sedangkan sektor perikanan pada tambak seluas 420 ha.
Di samping itu, kerusakan fasilitas umum teridentifikasi berupa jembatan, jalan, rumah ibadah, dan fasilitas kesehatan.
BPBD setempat melaporkan jembatan penghubung Desa Laronanga ke Desa Puwonua hanyut, jembatan lain di Desa Padalerutama tidak dapat dilalui karena terendam banjir, jembatan putus yang menghubungkan Desa Tanggulari ke Desa Tapuwatu dan jembatan antar provinsi di Asera. Kerusakan bangunan lain berupa masjid 3 unit, puskesmas 2 unit, dan pustu 2 unit.
Berita terkini seputar aksi Hidayatullah Peduli lainnya dapat juga dilihat di Facebook fanpage SAR Hidayatullah di @sarhidayatullah.id atau melalui website www.sarhidayatullah.com. (ybh/hio)