BANGKOK (Hidayatullah.or.id) – Murid Sekolah Dasar Integral Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi matematika internasional di Bangkok, Thailand, dan Singapura, belum lama ini.
Dalam sepekan terakhir, santri Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya berhasil membawa pulang 2 medali Internasional di ajang berbeda.
Jika pada Juli ananda Erin Laily Fathima Rahmato meraih Silver Medal di ajang Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary Schools (ASMOPS) 2017 Thailand, kali ini murid SD Hidayatullah Surabaya yakni ananda Aldyto Rafif Abhinaya berhasil membawa pulang Bronze Medal dalam ajang (The International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) 2017 di Singapura, 23 November 2017.
Kedua ajang ini merupakan kompetisi tertinggi dan bergengsi untuk jenjang primary school internasional dengan reputasi tinggi karena mempertemukan siswa jenius dari berbagai negara dunia. Tahun ini, IMSO digelar di Suntec Singapura, 20-24 November 2017.
IMSO 2017 kali ini merupakan penyelenggaraan yang ke-14. Diikuti tidak kurang dari 20 negara peserta, antara lain: Thailand, Taiwan, Filipina, Vietnam, China, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, Nepal, India, Sri Lanka, Rumania, Bulgaria, Belanda, Rusia dan berbagai negara di dunia. Bisa dibayangkan betapa sengitnya persaingan.
Tim Indonesia di IMSO 2017 pastilah bukan siswa biasa. Mereka adalah siswa terbaik hasil seleksi dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi serta tingkat nasional. Mereka siswa terbaik dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM).
Aldyto bisa dibilang merupakan murid spesialis kompetisi nasional dan internasional.
Tidak sekali ini saja Aldyto berhasil menyabet predikat juara. Puluhan event regional berhasil dia menangkan. Istimewanya, 2 kali berlaga di ajang internasional semuanya berbuah medali.
Ditanya bagaimana kesannya, Aldyto pun mengaku meraskan ketegangan. Wajar saja, sebab selain sangat kompetitif, ajang yang diikutinya diikuti oleh peserta yang juga sudah teruji.
“Yang paling berkesan adalah di hari ketiga. Sungguh luar biasa, deg-degan pasti ada. Karena pada hari itu semua negara mengikuti tes eksplorasi dan eksperimen” kata Aldyto.
“Paling seru dan berkesan ketika kami jalan-jalan ke science center dan tour campus ke National University of Singapore,” kisah Aldyto.
Aldyto becerita kala dirinya mengikuti acara culture night. Dia bersama teman-teman peserta lainnya sebagai wakil negara Republik Indonesia tampil full team dan dengan penuh haru menyanyikan lagu nasional, yaitu Rayuan Pulau Kelapa.
“Merinding. Menyanyikan lagu ini tentu kami semakin bangga menjadi anak Indonesia, karena disaksikan ratusan peserta dari berbagai negara,” akunya.
Tim guru dari SD Luqman Al Hakim Hidayatullah Surabaya pun menyampaikan rasa syukur dan bangga serta berkomitmen untuk terus membangun Indonesia dan agama Islam dengan prestasi. (ybh/hio)