TANJUNG BARAT (Hidayatullah.or.id) — Menyambut Ramadhan 1444 Hijriah, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Jakarta Selatan dan Yayasan Jayakarta Fathan Mubiina (JFM) menggelar Tarhib.
Bertempat di Pesantren Tahfidz Fathan Mubiina (PTFM) Puteri Tanjung Barat, di pelantaran taman di sore hari kegiatan berjalan khidmat. Kegiatan ini sekaligus menandai pembukaan Dauroh Ramadhan santri Putera dan Puteri PTFM.
Untuk mensukseskan Ramadhan pengurus Yayasan JFM menukil tema besar “Ramadhanku Berkualitas, Ibadahku Totalitas”.
Pemantik pertama, Wasekjen DPP Hidayatullah Ust. Dr. Abdul Ghofar Hadi membawakan materi Ulama Muda. Dalam pemaparannya itu, ia menjelaskan pentingnya bekal menyambut Ramadhan dengan Iqra.
“Kita pantas bergembira dengan datangnya bulan ini. Karena kapan lagi mau serius beribadah kalau nggak di Ramadhan,” jelasnya dengan penuh semangat, Ahad, 27 Sya’ban 1444 (19/32023).
Beliau mengingatkan, untuk setiap kita memasang target besar sehingga mujahadahnya pun demikian.
Adapun pemateri kedua, Ust. Ryan memaparkan Entrepreneur Muda kaitannya denga Ramadhan.
Pembina Yayasan JFM ini mengatakan konsep tauhid menjadi pondasi utama seorang pengusaha. Sebab kalau bukan itu orientasi bisa berubah ubah, bukan mencari ridho Allah. Yang ada orientasi dunia, yaitu harta.
“Bahwa apa yang kita lakukan, dalam menjemput rejeki ini adalah mengharap RidhoNya. Masalah hasil kita serahkan ke Allah,” ucap Ryan yang juga Pengurus DPW DKI Jakarta.
Terakhir ia menyampaikan ibadah dan kedekatan kita kepada Allah di Ramadhan tidak menggangu aktivitas kita dalam menjemput rejeki. Rasa bermalas-malasan dalam bekerja. Seyogianya kalau kita orang beriman, maka bulan ini harusnya lebih digiatkan produktivitas kita.
Ust. Muzakir Usman sebagai pemateri terakhir sempat menyimpulkan pemaparan dua narasumber sebelumnya.
Direktur Hidayatullah Institute ini lantas memberi penguatan yakni Intelektual. Menurutnya untuk mencapai kemapanan beribadah dan bermualamah diperlukan wawasan dan ilmu yang mumpuni.
“Kemenangan intelektual itu harus diraih, dan salah satu momentumnya adalah Ramadhan. Namun untuk mencapai itu tidak serta merta, ada proses panjang dilewati,” ungkap Muzakir yang membawakan materi Profesional Muda
Ia melanjutkan orang yang menguasai database, big data ialah orang yang beruntung saat ini. Bagaimana ia dapat akses, mengetahui apa yang disukai orang tertentu. Data tersebut terhambur.
Nah yang menarik, justru buat seorang muslim data dari Al-Qur’an inilah yang harus jadi sumber keilmuan. Bagaimana Allah menjelaskan tentang pendidikan anak sholeh datanya ada di surat Lukman. “Data apa saja ada di dalam Al-Qur’an,” tukasnya.
Hadir dalam kegiatan Tarhib Ramadhan, Ketua DPW DKI, Ustadz Muhammad Isnaini, dan beberapa pengurus. Wali santri, guru ngaji Rumah Qur’an binaan DPD Hidayatullah Jaksel. Hadir juga unsur Mushida Jaksel, dan Pemuda Jaksel.*/Azim Arrasyid Sofjan