
BOLMONGSEL (Hidayatullah.or.id) — 4 Dzulhijjah 1446 Hijriah, atau tepatnya 31 Mei 2025, akan selalu dikenang sebagai hari bersejarah di Kampus Sekolah Dai Hidayatullah (SDH) Biniha Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.
Di tengah lanskap perbukitan yang hijau dan gemericik air sungai yang tak henti mengalir di samping pondok, sebuah momen sakral terukir: Wisuda Angkatan ke-2 Sekolah Dai Hidayatullah.
Ini bukan sekadar wisuda biasa; ini adalah bagian dari sejarah yang ditulis di kampus peradaban yang berlandaskan nilai Islamiyah, Ilmiyah, dan Alamiah, sebuah buah karya dari Amal Usaha DPP Hidayatullah.
Suasana pagi itu terasa begitu syahdu. Semilir angin seolah ikut merayakan, mengiringi setiap langkah para wisudawan menuju panggung.
Prosesi berlangsung khidmat, dipenuhi rasa syukur dan harapan. Ustaz Musliadi, Kepala Departemen Sosial DPP Hidayatullah, turut hadir membersamai, berbagi wejangan yang begitu mendalam.
“Kita punya tanggung jawab berbuat untuk umat, mengajari mereka dengan Al-Qur’an,” tegasnya.
Sebuah nasihat yang bukan hanya menyentuh kalbu, tapi juga membakar semangat untuk terus menebar kebaikan.
Empat Saudara, Seribu Asa untuk Umat
Mungkin hanya empat nama yang diwisuda hari itu, tapi dampaknya? Insya Allah tak terhingga.
“Mereka adalah Saudara Abdul Rozak yang siap mendedikasikan dirinya di Gorontalo Utara; Saudara Andre yang akan menguatkan dakwah di Hidayatullah Adow Bolsel; Saudara Irfan yang mengemban tugas tetap mengabdi di almamaternya, Sekolah Dai Hidayatullah Biniha Timur Bolsel; dan Saudara Faqih Muhtar Arifin yang akan melanjutkan perjuangan dengan tugas belajar ke Surabaya,” terang Murdianto Kadep Perkaderan DPW Hidayatullah Sulawesi Utara merinci.
Ada satu pesan yang begitu menghangatkan hati dari Saudara Faqih Muhtar. Ia merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dan mengambil peran di masyarakat, utamanya dalam membumikan Al-Qur’an.
Dengan penuh harap, ia juga memohon doa dari kita semua agar dapat istiqamah dalam menjalankan tugas yang mulia ini. Betapa besar semangat dan ketulusan hati mereka.
Empat orang ini mungkin terasa sedikit jika dihitung dengan angka, tapi mereka adalah empat pilar harapan yang akan berdiri tegak, siap menyebarkan ilmu dan cahaya Al-Qur’an di berbagai penjuru.
Kisah mereka adalah pengingat bahwa sekecil apa pun langkah yang kita ambil untuk kebaikan, jika dilandasi keikhlasan dan niat tulus, akan menjadi gelombang inspirasi yang tak terhingga.
“Semoga Allah Swt. senantiasa memberkahi perjalanan mereka dan menjadikan kita semua pribadi-pribadi yang terus termotivasi untuk berbuat kebaikan,” ungkap Kepala BMH Sulawesi Utara, Abdul Wahid Mokodompit.*/