AdvertisementAdvertisement

Workshop Entreprenuer DKI Jakarta, Sukses Bisnis Sukses Dakwah

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Bidang Perekonomian DPP Hidayatullah bersama Departemen Ekonomi DPW Hidayatullah DKI Jakarta menyelenggarakan Workshop Entrepreneur bertajuk “Sukses Bisnis Sukses Berdakwah, Bukan Ilusi”. Acara berlangsung di Aula Marhamah di daerah bilangan Otista, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu, 3 Dzulhijah 1444 (21/06/2023).

Ust. Wahyu Rahman mewakili DPP Hidayatullah hadir membuka workshop tersebut, ia sekaligus memantik forum dengan membawakan materi Arah Kebijakan Ekonomi Hidayatullah.

Dalam sambutannya, ustadz yang pernah bertugas sebagai dai mengabdi di berbagai daerah ini menyinggung soal jiwa, mindset, sikap, dan mental seorang wira usahawan. Menurutnya, hal tersebut adalah bekal utama seorang pengusaha.

“Harus punya bekal itu, tangguh dia. Panjang waktu yang dibutuhkan untuk mencetak seorang entreprenuer,” ungkap Ketua Bidang Perekonomian DPP Hidayatullah ini di hadapan 30 peserta worskhop.

“Apa yang dilakukan teman-teman di DPW DKI Jakarta ini sudah langkah maju, maka saya mengapresiasi,” sambung ayah dari 5 anak ini.

Wahyu mengatakan kader yang sukses dalam berwirausaha dapat memberi kontribusi terhadap kegiatan dakwah. “Entrepreneuer pintu masuk pencerahan, wasilah dakwah, dan aktualisasi kader,” ujarnya.

Dengan demikian, tegasnya, perlu bekal memahami metode pengelolaan bisnis serta perlu pembinaan sekaligus pendampingan yang berkesinambungan.

Wahyu yang pernah bertugas 7 tahun di Aceh ini kemudian menukil ayat 32 dalam surah Al-A’raf yang secara eksplisit menyatakan, pada dasarnya semua kenikmatan dunia, perbendaharaan, dan perhiasan itu diperuntukkan bagi orang-orang beriman.

Karena itulah, terang Wahyu, penting bagi umat Islam mengembalikan semangat dan mentalitas itu, punya jiwa bisnis. Dia menyebutkan, Nabi dan Rasul jauh sebelum dinobatkan sebagai utusan Allah, lebih dulu menjadi berdagang.

“Profesi sepuluh sahabat nabi yang dijamin surga, semua berdagang kecuali Ali bin Abi Thalib, karena ada tugas lain yang diberikan nabi untuknya,” jelasnya.

Sementara, dalam pemaparan itu Wahyu menargetkan, di masa depan paling tidak 10 persen dari seluruh jamaah Hidayatullah merupakan pengusaha.

“Bidang perekonomian masih sepi diminati oleh kader. Apalagi belum ada data kader yang menjalankan wirausaha. Masih dominan kader kerja di lembaga amal usaha organisasi,” paparnya.

Ustadz murah senyum itu melanjutkan, ada tiga masalah utama umat Islam yang menurutnya sudah telanjur menjamur. Pendapat ini beliau utarakan dengan menukil dari pernyataan Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, Guru Besar Universitas Ibnu Khaldun Bogor.

Pertama, yakni mindset, kedua malas, dan terkahir, keberpihakan pemerintah. “Tapi yang ketiga itu tak berlaku kalau mindsetnya benar dan tidak malas,” ujarnya.

Sehingga, imbuh Wahyu, perlu sekali memiliki karakter entrepreneurship. Diantaranya, Wahyu menyebutkan mampu mengoptimalkan potensi diri, punya jiwa mandiri, aktif dan ulet, produktif, mampu berkompetisi, kreatif dan inovatif, serta mengerti kalkulasi.

“Bismillah, kita dapat mewujudkan kemandirian kader organisasi manuju tegaknya Peradaban Islam,” tutup Wahyu di akhir materi.

Sementara itu, Sekretaris Wilayah Hidayatullah DKI Jakarta, Suhardi Sukiman, dalam sambutan menyampaikan entrepreneur harus terbangun di semua lini. Sehingga menurutnya hal ini akan menguatkan barisan organisasi Hidayatullah.

“Perputaran ekonomi di Jakarta cepat sekali. Jika kolaborasi di semua unsur Hidayatullah terjalin dan bisa sinergi, Insyaallah terwujud apa yang di cita-citakan,” ucap bakal calon Senator dari dapil Sulawesi Tengah ini.

Sosialisasi ASyKi

Guna menyemarakkan kegiatan Workshop, Departemen Ekonomi DPW DKI Jakarta yang dipimpin Ryan Abu Haq mengundang Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASyKi) yang merupakan Asuransi Jiwa Syariah. Dalam sesi itu, ustadz asli Jogyakarta ini sekaligus mendampingi diskusi tersebut.

Mentor Marketing ASyKi, Ahmad mengatakan asurasi tempat ia bekerja tidak sama dengan yang lain. Ia menjamin proteksi di lembaganya terjaga aman. “Konsep asuransi kita itu taawun (tolong menolong). Bentuknya tabungan, fokusnya di sana, ” ujar Ahmad saat mengenalkan ASyKi.

Diantara program yang dikenalkan adalah, prodak ikhtiar umroh dan muawanah pendidikan. Kedua skema itu Ahmad jelaskan dalam sebuah ilustrasi melalui yang tertera di monitor.

Untuk ikhtiar umroh masa pembayaran kontribusinya selama 10 tahun. Setiap peserta wajib setoran 250 ribu setiap bulan. “Karena kita menyasar ke kalangan menengah bawah yang punya niat menjalankan ibadah umroh,”ungkap Ahmad.

Menariknya, walapun peserta meninggal hak itu akan diteruskan ke ahli waris yang bersangkutan. Termasuk bisa memonitor saldo tabungan realtime, atau ingin menarik dana tabungannya.

Sementara, untuk Muawanah Pendidikan yakni peserta dapat merancang dana pendidikan buah hati mulai TK sampai Sarjana. Masa perjanjian 23 tahun, namun pembayaran kontribusi hanya sampai 17 tahun. Dengan pembayaran 200 ribu setiap bulan. Usia peserta dari 17 tahun sampai 55 tahun.

“Anak akan dapat dana tahapan, dari masuk TK, SD, SMP, SMA, sampai kuliah. Apabila peserta meninggal, ahli waris mendapat kembali haknya 100 persen. Kalau meninggalnya karena kecelakaan kita berikan 200 persen,” jelas Ahmad.

Dalam sesi ini pula, rekan Ahmad, Mochtar Ginting membagikan tips dan trik marketing, agar prodak bisnis kita diminati oleh orang.

“Peluang terdekat justru di sekitar kita, jangan takut nawarin ke teman, saudara, rekan kerja, dan lain lain. Sales, agent itu tidak pakai biaya, tidak menggangu kerja kita,” ungkapnya.

Workshop Entreprenuer ini juga di dampingi oleh Ruhyadi selaku Ketua Departemen Ekonomi Keumatan DPP Hidayatullah, juga beberapa Pengurus DPW DKI Jakarta.

Sementara, seluruh peserta merupakan komponen perwakilan DPD se Jakarta, Asosiasi Pengusaha Hidayatullah atau Aphida, dan Pemuda Hidayatullah.*/Azim Arrasyid

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Daiyah Sarjana STIS Hidayatullah Siap Bangun Generasi Cerdas untuk Indonesia Emas 2045

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) -- Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan menggelar acara penugasan daiyah sarjana tahun 2024 di Kampus...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img