AdvertisementAdvertisement

Workshop Pilot Project Bi’ah Lughawiyah Hidayatullah untuk Kuatkan Keunggulan Pesantren se-Nusantara

Content Partner

BATU (Hidayatullah.or.id) — Departemen Kepesantrenan Dewan Pengurus Pusat (Deptren DPP) Hidayatullah mengambil langkah strategis melalui program Workshop dan Pilot Project Bi’ah Lughawiyah di Ma’had Hidayatullah Batu pada Senin-Kamis, 25-28 Rabiul Akhir 1446 (28-31/10/2024). Hal ini bentuk pelaksanaan kebijakan organisasi berupa seluruh Pesantren Hidayatullah harus membangun keunggulan, di antaranya pembelajaran bahasa Arab berbasis lingkungan.

Sebanyak 32 peserta utusan dari berbagai Pondok Pesantren Hidayatullah di seluruh Indonesia berkumpul di Kota Batu, Jawa Timur, untuk menerima panduan, pelatihan, dan motivasi dari tim pengajar yang dipimpin oleh K.H. Muhammad Syakir Syafi’i, Ketua Departemen Kepesantrenan DPP Hidayatullah.

Workshop ini diisi oleh tim inti Deptren DPP Ustadz Alimin Mukhtar, Ustadz Muhammad Dinul Haq, Ustadz Fatkhurrohman, Ustadz Syarif Daryono, Ustadz Jundi Iskandar, dan para dosen Ma’had Hidayatullah Batu yang diketuai Ustadz Ahmad Zaky Romadlony.

Dalam sambutan pembukaan, Kadeptren DPP Hidayatullah K.H. Muhammad Syakir Syafi’i menjelaskan bahwa program Biah Lughawiyah bertujuan menciptakan lingkungan berbahasa Arab yang hidup di pesantren-pesantren Hidayatullah, bukan hanya sebagai materi ajar tetapi sebagai budaya dan sarana komunikasi sehari-hari.

“Bahasa Arab adalah ruh yang menghidupkan keilmuan di pesantren. Dengan Bi’ah Lughawiyah, kita ingin bahasa ini menjadi bagian integral dari kehidupan para santri,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, program ini merekomendasikan pilot project di tiga lokasi pada tahun 2024, yakni di SMH Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan, MA Luqman Al Hakim Kampus Utama Hidayatullah Samarinda, dan MA Integral Kampus Madya Hidayatullah Manokwari.

Tahun 2025 nanti, implementasi akan diperluas ke delapan daerah lainnya, yaitu SMA Luqman Al Hakim Kampus Utama Hidayatullah Surabaya, SMA Al Bayan Kampus Utama Hidayatullah Makassar, SMA Hidayatullah Kampus Madya Hidayatullah Yogyakarta, MA Ulul Al Baab Kampus Madya Hidayatullah Ternate, Ma’had Tahfizhul Quran Ahlus Shuffah Balikpapan, SMA IIBS Arrohmah Putri 2 Malang, SMH Putri Kampus Madya Hidayatullah Tulungagung, MTs Hidayatullah Putri Kampus Madya Hidayatullah Muntilan.

Program ini bukan sekadar pengajaran teori, pemateri Workshop Ustadz Muhammad Dinul Haq menyampaikan bahwa peserta yang terpilih sebagai pilot project akan mendapat pendampingan dan bimbingan intensif mulai Desember 2024 hingga Mei 2025.

“Kami akan mendampingi perkembangan di setiap lokasi. Harapannya, pada tahun ajaran 2025-2026, lingkungan bahasa Arab di pesantren-pesantren ini sudah hidup dan menjadi bagian dari keseharian santri,” jelasnya.

Suasana penuh semangat tampak di sela-sela workshop, terutama ketika para peserta mengikuti sesi simulasi penerapan Biah Lughawiyah. Beberapa peserta berbagi pengalaman dan tantangan dari pondok masing-masing, sangat antusias menyambut gagasan solusi lingkungan bahasa Arab yang akan diterapkan di pesantren mereka.

Suasana workshop menjadi lebih segar dan menarik dengan Ice Breaking yang dibawakan oleh Kak Syarif Daryono, Ketua Pusat Satuan Komunitas Pramuka (Sako) Hidayatullah.

Program Bi’ah Lughawiyah ini diharapkan menjadi model bagi pembelajaran bahasa Arab yang efektif dan mendalam. Dengan terwujudnya lingkungan yang mendukung praktik bahasa Arab secara langsung, Pesantren Hidayatullah berupaya menjadikan bahasa ini lebih dari sekadar pelajaran, tetapi sebagai budaya hidup di setiap pesantren di bawah naungan Hidayatullah. (ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img