DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) menggelar pembekalan bagi para amil yang mengangkat tema “Membangun Karakter Amil Manhaji untuk Pencapaian Target Laznas BMH” di Aula KH Abdullah Said, Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis, 20 Dzulhijah 1445 (27/6/2024).
Acara yang berlangsung secara hibrid ini diikuti oleh amil BMH dari seluruh perwakilan di Indonesia yang menghadirkan Ust. Dr. H. Nashirul Haq, MA, Ketua Dewan Pembina BMH sebagai narasumber.
Ustadz Nashirul Haq menjelaskan bahwa istilah “manhaji” kini sering kita dengar dalam berbagai konteks seperti “pemimpin manhaji,” “amil manhaji,” “muallim manhaji,” dan “kader manhaji.”
Dia menjelaskan, manhaji sendiri merupakan kata sifat dari manhaj, yang mengacu pada Al Qur’an dan Sunnah sebagai Sistematika Wahyu.
“Seorang amil manhaji adalah mereka yang dalam setiap langkah dan tindakan selalu berpedoman pada prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al Quran dan Sunnah, serta gerakan Hidayatullah,” urainya.
Kemudian, Ustadz Nashirul Haq menekankan bahwa inti dari karakteristik seorang pemimpin atau amil yang manhaji adalah memiliki integritas dan profesionalitas (kapabilitas). “Kedua karakter ini harus menyatu,” tegasnya.
“Tidak bisa hanya satu saja, ini berlaku dalam kepemimpinan dunia maupun kepemimpinan Hidayatullah,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, integritas mencakup moral, akhlak, spiritualitas, ibadah yang baik, kejujuran, dan tawadhu (rendah hati).
Namun, tegasnya, integritas tanpa kapabilitas akan membuat seseorang tidak mampu menjalankan amanah dengan baik.
“Sebaliknya, kapabilitas tanpa integritas dapat mengakibatkan kerugian besar bagi banyak orang karena kepemimpinan yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab,” katanya,
Pembekalan ini memberikan inspirasi dan harapan baru bagi para amil BMH. Dengan mengusung semangat manhaji, diharapkan amil dapat menjadi agen perubahan yang mampu menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.
“Kita harus menggabungkan kedua karakter ini dalam diri kita,” lanjut Ustadz Nashirul Haq.
“Dengan begitu, kita tidak hanya menjadi amil yang kompeten, tetapi juga berintegritas tinggi,” terangnya.
Momen Refleksi
Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi, menyampaikan kegiatan ini sekaligus menjadi momen refleksi bagi seluruh amil untuk terus meningkatkan kualitas diri, baik dari segi moral maupun kapabilitas.
“Sinergi antara integritas dan profesionalitas akan membawa BMH semakin dekat pada visi menjadi lembaga amil zakat terdepan dan terpercaya di Indonesia,” katanya.
Selain menjadi ajang reflektif untuk membekali amil, kegiatan ini juga memperkuat ikatan kebersamaan di antara para amil BMH.
“Dengan semangat manhaji, mereka bersama-sama berkomitmen untuk terus berjuang dalam membangun kehidupan umat, bangsa, dan negara melalui berbagai program dakwah, pendidikan, ekonomi, dan sosial kemanusiaan yang dijalankan oleh BMH,” kata Imam Nawawi. (ybh/hidayatullah.or.id)