AdvertisementAdvertisement

Bupati Apresiasi Nikah Mubarak Hidayatullah Lasusua

Content Partner

20150507001441 20150507001449 nikah massal kolakaHidayatullah.or.id — Pengurus Wilayah Hidayatullah Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar acara pernikahan mubarakah 4 pasang santri yang digelar di Kampus Hidayatullah Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), pekan lalu (05/05/2015).

Keempat peserta dimana semua mempelai lali-laki adalah pengurus wilayah Pemuda Hidayatullah Sultra adalah Ahmad Maskur mempersunting Husna, La ode Toyo dengan Lilis Suryati, Irwanto mengijabqobuli Kamarida, dan Achmad Luth Intan memperistri Eka Rismawati.

Tradisi pernikahan ini sangat unik. Sebab, keempat pasang mempelai tidak pernah saling berhubungan atau saling kenal. Mereka hanya mendapati biodata lengkap disertai foto yang dilihat menjelang penandatangan berkas pernikahan.

Pelaksanaan nikah massal yang diselenggarakan di Lasusua, tepatnya di Pondok Pesantren Hidayatullah Desa Balosi ini berlangsung khidmat. Puluhan orang termasuk Bupati Kolut Rusda Mahmud juga hadir menyaksikan prosesi tersebut di dua tenda yang dipisah berdasarkan jenis kelamin tanpa bisa saling memandang antara pihak laki-laki dan perempuan.

“Sah!”, seru para tamu undangan dan mempelai usai mengucapkan ijab qabul secara bergiliran di atas panggung yang dipimpin oleh penghulu setempat, Selasa (5/5).

Nikah massal kali ini merupakan seremonial yang pertama kalinya dilangsungkan di Kolut. Persiapannya tidak lumayan singkat, tujuh bulan sebelumnya pihak panitia telah menyebarkan brosur dengan tiga warna berbeda berdasarkan status masing-masing.

Untuk warna biru bagi pria atau wanita dari kalangan remaja, pink bagi yang berstatus duda atau janda dan warna abu-abu diperuntukkan bagi yang ingin poligami.

“Mungkin masih malu karena ini yang pertama kita laksanakan di Kolut. Namun kami sudah empat kali melangsungkan di tempat lain yang rata-rata diatas 10 pasang,” ungkap Ustadz Drs Mardatillah, Pimpinan Hidayatullah Sultra.

Kenapa Hidayatullah rutin menggelar nikah passal, Mardhatillah dengan bangga menjelaskannya, bahwa pernikahan itu dinilainya harus dipermudah tetapi tidak boleh dimudah-mudahkan.

Brosur yang disebar kata dia tidak serta merta langsung diterima tetapi juga melalui proses seleksi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan guna menghasilkan generasi yang berguna bagi bangsa dan negara.

“Saya tertarik pelaksaan nikah massal di Kolut bukan karena dekat dengan bupati tetapi saya dengar-dengar dari teman-teman bahwa Kolut dekat dengan suasana religius. Ini bukan karena ada bupati di depan saya,” ucapnya dengan memandang ke arah Rusda.

Apalagi kata dia dari segi tata ruang dan desain pembangunan Kolaka Utara dinilainya tertata dengan baik dan diakui sangat cepat perkembangannya dari sektor pembangunan.

“Ini luar biasa kalau kita lihat, tertata dengan baik dan indah dipandang,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Kolut dengan rendah hati menilai hal itu bukanlah hal yang berlebihan dan sudah sewajarnya memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Apalagi kata dia, ilmu tanpa ditopang keagamaan dikatakan hanyalah biasa-biasa saja.

Dia juga mengapresiasi peran Hidayatullah di Kolaka Utara dalam rangka aktif keterlibatannya dalam pembangunan khususnya di bidang pendidikan dan pemberdayaan sumber daya manusia melalui bina iman dan moral.

“Peran Hidayatullah di Kolut terus dibutuhkan. Pembangunan yang dibarengi dengan sinergitas program antara pemerintah dan masyarakat akan menumbuhkan semangat kebersamaan untuk membangun kabupaten ini lebih baik lagi,” ujarnya.

Maka dari itu yang menjadi prioritas diawal pemerintahannya adalah pembangunan lembaga pendidikan, pusat perkantoran dan masjid-masjid. Demikian dikatakan bupati Rusda.

“Kita berbangga bahwa di Kolut masih tinggi asas gotong royongnya,” kata bupati dua priode itu.

Terkait perihal nikah massal, seandanya kata dia di Indonesia banyak yang dinikahkan dengan cara demikian dan mudah maka maka sulit kita temukan prostitusi. Karena, katanya, untuk mendapatkan pasangan itu dinilai terkadang dipersulit hingga terjadilah hal-hal yang marak saat ini.

“Mudah mudahan pasangan yang baru dinikahkan bisa setia sampai akhir,” pungkasnya. (kab/hio)Ā 

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

“Sa Terharu, Sa Dapat Bantuan”, Simpul Sinergi Hangatkan Hati Mualaf Suku Marind

MERAUKE (Hidayatullah.or.id) -- Di tengah rimba Papua Selatan, suasana haru bercampur bahagia menyelimuti Distrik Malind, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img