PERLIS (Hidayatullah.or.id) — Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Ust. Dr. H. Nashirul Haq, Lc, MA, menghadiri forum Persidangan Majelis Ilmuan Nusatara (MIN) 2024 yang berlangsung selama dua hari di Perlis, Malaysia, Jum’at-Sabtu, 6-7 Sya’ban 1445 (16-17/2/2024).
Kegiatan Majelis Ilmuan Nusantara yang diselenggarakan oleh Departemen Mufti Negeri Perlis bersama Majelis Agama Islam dan Adat Melayu Perlis (MAIPs) dan Perguruan Tinggi Universitas Islam (KUIPs) Perlis ini mengangkat tajuk “Manhaj Ahlus Sunnah Asas Penyatuan Ummah” dalam rangka memperkuat kerjasama dan kemaslahatan dakwah di Asia Tenggara sebagai sarana gerakan dakwah.
Kegiatan ini dirangkai dengan Tausiah Maghrib yang diisi Nashirul Haq bersama dengan 10 Ilmuan Nusantara dari sejumlah negara.
Pada kesempatan singkat tersebut, Nashirul menekankan pentingnya persatuan umat dalam bingkai ahlus sunnah wal jamaah.
Dengan menukil Al Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 103, beliau menekankan ada dua perkara asas yang utama dalam Islam yang Allah Ta’ala perintahkan, yaitu, Pertama, berpegang teguh dengan tali agama Allah yakni Al Quran dan Sunnah.
“Istiqamah dengan kebenaran (al-haqq),” tegasnya.
Kemudian, perkara asas Kedua, adalah perintah untuk kita agar bersatu dan berhimpun dalam al Haqq.
“Dan, Allah melarang kita untuk bercerai berai,” terangnya, seraya menukil perkataan Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengenai ayat ini, bahwa Allah Ta’ala memerintahkan kaum muslimin untuk beesatu dan melarang mereka bercerai berai.
“Itulah sebabnya, dua perkara ini menjadi prinsip utama dalam Islam dan inilah yang dianut oleh ahlus sunnah wal jamaah yang berpandukan pada manhaj Rasulullah,” tegasnya lagi.
Dihadiri Tokoh Antarbangsa
Selain Nashirul Haq, persidangan MIN 2024 ini dihadiri langsung oleh tuan rumah yang juga Mufti Perlis, Prof. Datuk Dr. Mohd Asri Zainul Abidin (Dr. MAZA), Ketua Pegawai Eksekutif (CEO) MAIPs, Mohd Nazim Mohd Noor, dan Menteri Besar Mohd Shukri Ramli.
Kegiatan ini dihadiri oleh 28 peserta dari berbagai perwakilan ulama yang terdiri dari ilmuan antarbangsa, diantaranya dari Indonesia ada Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Syamsul Anwar, MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) KH. Dr. Jeje Zaenudin, Ketua DPP Wahdah Islamiyah Ust. Dr. H. Zaitun Rasmin.
Selain itu, turut hadir cendekiawan muda nusantara Ust. Dr. Fahmi Salim dan Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Prof. Dr. H. Saidul Amin.
Berikutnya ada tokoh dari Kamboja yaitu Dr. Hosen Mohamad Farid, dari Thailand ada figur Prof. Madya Dr. Abdur Rahman Japakiya dan Syeikh Wan Syukri Wan Ismail al-Fatono, dan dari Vietnam hadir dai Dr. Ma Thanh Thanh Hoang.
Pembahasan Pokok
Forum Persidangan Majelis Ilmuan Nusatara kali ini setidaknya menyuguhkan 3 poin utama yang menjadi pokok pembahasan yaitu seruan untuk saling menguatkan dalam kebersamaan utamanya dalam dunia dakwah, pengarusutanmaan isu-isu keummatan, dan upaya menemukan model sebagai solusi serta strategi dalam merespon persoalan tersebut.
Dalam sambutannya, Mufti Perlis, Dr. MAZA, menyatakan harapannya bahwa persidangan ini akan membawa berkah dan menjadi sarana untuk mengembalikan kehormatan umat Islam.
Demikian pula, pertemuan ini diharapkan pula dapat menjadi awal dari langkah-langkah konkret dalam meraih keberkahan dan menyatukan umat Islam di seluruh Nusantara.
Acara yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah Kerajaan Perlis, Malaysia, telah diresmikan oleh Raja Muda Perlis, Tuanku Syed Faizuddin Putra Jamalullai didampingi Mufti Perlis, Dr. MAZA.
Kehadiran tokoh-tokoh tersebut menegaskan komitmen mereka terhadap upaya memperkuat persatuan umat Islam dalam konteks regional. (ybh/hio)
TONTON JUGA: Tausiah Maghrib Dr H Nashirul Haq di Forum Majelis Ilmuan Nusantara Perlis 2024