BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id)- Ketua Yayasan Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan, Ust Hamzah Akbar, mengatakan Hidayatullah sebagai organisasi massa Islam yang jaringannya tersebar di seluruh Indonesia, siap menjalin serta terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak khususnya dengan pemerintah, sebagaimana telah berjalan selama ini.
Hal ini disampailkan dia saat Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, beberapa waktu lalu.
“Hidayatullah sangat siap bekerjasama dengan pemerintah dalam berbagai sektor seperti ekonomi, dakwah, sosial, dan pendidikan,” kata Hamzah seraya menambahkan bantuan laboratorium komputer yang diberikan guna menunjang pendidikan di Pesantren Hidayatullah diharapakan dapat meningkatkan kualitas santrinya.
Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia ini dilakukan di sela-sela even Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di area Pentacity Balikpapan yang dilakukan oleh Deputi Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo. Dody menyempatkan hadir di Kampus Pesantren Hidayatullah Balikpapan dalam rangka penyerahan program sosial Bank Indonesia Dedikasi untuk Negeri, 3 November 2018 ini.
Turut hadir Ketua Dewan Pendidikan Kota Balikpapan Mudzakkir Usman, Ketua Yayasan Hidayatullah Hamzah Akbar, perwakilan masyarakat ekonomi syariah.
Hadir pula perwakilan beberapa pesantren yang turut mendapat bantuan antara lain Ponpes Muhammad Arsyad Al-Banjari, Ponpes Modern Asyifa dan Ponpes Al-Hidayah.
Berbagai macam bentuk bantuan yang diberikan BI kepada pesantren, antara lain ada pesantren yang mendapat tiga lokal kelas, sektor pertanian dan peternakan, buku ekonomi syariah dan laboratorium.
Dalam sambutannya, Deputi Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo. mengatakan tugas utama Bank Indonesia adalah menstabilkan perekonomian, menjaga nilai rupiah tetap stabil. Namun di luar itu, kata dia, BI tidak mungkin menutup mata dengan bidang sosial pendidikan di Indonesia.
“Tantangan bangsa Indonesia adalah sumber daya manusia, maka dari itu BI konsentrasi ke arah pembangunan bangsa Indonesia sektor pendidikan,” ujar Dody.
Sementara itu Mudzakkir Usman, mengucapkan terima kasih kepada BI yang telah peduli dan mengambil bagian dalam memajukan pendidikan, khususnya di kalangan pondok pesantren yang sangat memerlukan kontribusi baik bersifat sarana prasarana mau pun pengembangan SDM.
“Hanya mengandalkan alokasi dana APBN atau APBD sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, terlebih sekolah swasta seperti madrasah yang berada di bawah naungan yayasan atau ponpes sangat minim menerima alokasi APBN atau APBD tersebut. Maka dukungan semua pihak sangat dibutuhkan”, lanjut Mudzakkir.*/Usamah Sudiono