AdvertisementAdvertisement

Jambore Pramuka Hidayatullah Kaltara Ikhtiar Mencetak Generasi Cerdas Multidimensional

Content Partner

TARAKAN (Hidayatullah.or.id) — Selama empat hari berturut-turut, 12-15 Jumadil Awal 1446 (14-17/11/2024), Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Tarakan menjadi pusat kegiatan Jambore Pramuka Wilayah Kalimantan Utara (Kaltara). Kegiatan ini diadakan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Kaltara bekerjasama dengan Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Daerah Hidayatullah Kaltara.

Dengan mengusung konsep yang memadukan pendidikan nonformal dan nilai-nilai luhur kepramukaan, jambore ini menghadirkan ragam aktivitas seperti tali-temali, korve tenda, jelajah alam, olahraga, hingga kegiatan spiritual yang memberikan pengalaman mendalam bagi para peserta.

Sekretaris Jenderal Pimpinan Satuan Komunitas Nasional (Pinsakonas) Pramuka Hidayatullah, Kak Haji Abdul Malik, menyampaikan bahwa pembinaan Pramuka memiliki dasar yang kuat dalam mengembangkan kecerdasan multidimensional, yang dirangkum dalam konsep SESOSIF: spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik.

“Melalui kegiatan Jambore Sako Pramuka Hidayatullah Kaltara ini, semoga kelak lahir generasi yang memiliki bekal kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik, serta menjunjung tinggi ajaran Islam yang membawa nilai kaffatan linnas—rahmat bagi seluruh alam,” ungkapnya.

Kecerdasan spiritual, menurut Kak Malik, tidak hanya mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap kekayaan spiritual manusia. Ini menjadi landasan kuat untuk membentuk generasi yang tidak hanya berilmu tetapi juga berkarakter.

Dalam ejawantah nilai nilai mulia ini, jelasnya, kaffatan linnas mengisyaratkan komitmen untuk membawa manfaat universal yang merefleksikan pentingnya ajaran Islam yang bersifat aplikatif.

Pramuka bukan hanya ajang rekreasi, melainkan medium transformasi yang mencetak karakter bangsa melalui pembelajaran bersama. “Jalan mencerdaskan bangsa begitu luas, seluas hamparan bumi itu sendiri. Tidak hanya melalui kelas formal, tetapi juga melalui pengalaman nyata di lapangan,” ujarnya.

Jambore ini juga menjadi momentum pengintegrasian antara nilai kepramukaan dengan ajaran Islam. Dalam salah satu sesinya, para peserta diajak untuk merefleksikan ajaran Islam yang bersifat rahmatan lil ‘alamin ke dalam aktivitas sehari-hari, seperti melalui kepedulian sosial dan sikap saling membantu.

Karena itu, Kak Malik berharap, kegiatan ini menjadi refleksi nyata bahwa pendidikan berbasis pengalaman lapangan mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kokoh secara moral.

“Pembinaan yang menyeimbangkan aspek spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik merupakan pondasi strategis untuk mencetak generasi emas yang siap menghadapi tantangan global,” imbuhnya.

Dia menambahkan, kegiatan ini telah menjadi medium untuk menanamkan nilai tersebut, menjadikan setiap peserta tidak hanya berkompeten tetapi juga diharapkan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Antuasiasme Peserta dan Dukungan BMH

Kegiatan ini tak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menyemai rasa persaudaraan yang mendalam. Ahmad, peserta asal Pulau Sebatik, menyampaikan kebahagiaannya.

“Alhamdulillah, saya sangat senang bisa bertemu teman-teman dari seluruh Kalimantan Utara di sini. Banyak sekali kegiatan seru yang kita ikuti bersama. Rasanya seperti punya keluarga baru,” kata Ahmad.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH). Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Kaltara, M. Noer Komara, menegaskan komitmennya terhadap upaya mencerdaskan generasi bangsa.

“Laznas BMH memandang semua hal yang memungkinkan anak bangsa maju, punya wawasan, pengalaman progresif, dan cerdas selalu akan didukung, termasuk Jambore se-Kaltara yang diikuti oleh 645 santri ini,” tuturnya.

Komara menambahkan bahwa nilai-nilai yang diajarkan dalam Pramuka seperti disiplin, kerja sama, tanggung jawab, dan kepedulian sosial, merupakan elemen penting dalam pembentukan karakter bangsa.

“Pramuka mengajarkan nilai-nilai luhur yang membentuk anak menjadi pribadi mandiri, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” tandasnya. (ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img