اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، وَهُوَ الَّذِيْ أَدَّبَ نَبِيَّهُ مُحَمَّدًا ﷺ فَأَحْسَنَ تَأْدِيْبَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أما بعد
فيا أيها الحاضرون، أُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَ إِيَّاكُم بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْن. قال الله تعالى في كتابه الكريم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Ma’asyiral jum’ah rahimakumullah
Kekejaman Zionis Israel yang beragama Yahudi atas Muslimin dan bangsa Palestina selama 75 tahun ini, selalu mengingatkan kita untuk menyimak kembali penjelasan Allah dalam Al-Quran tentang bangsa ini.
Di dalam Al-Quran, bangsa yang paling banyak disebut adalah Bani Israil. Israil nama lain Nabi Ya’qub, cucu Nabi Ibrahim Kekasih Allah.
Di dalam Al-Quran, Bani Israil terbagi tiga kelompok Iman: Muslim, Yahudi, Nasrani.
Bani Israil yang Muslim adalah para Nabi keturunan Nabi Ya’qub yaitu: Yusuf, Ayub, Syu’aib, Musa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakaria, Yahya, dan ‘Isa ‘Alaihimussalam.
Ditambah Muslimin Bani Israil yang bukan Nabi tapi setia mengikuti tuntunan Para Nabi, menjaga aqidah tauhidnya, dan menjalankan syari’at Allah yang diwahyukan kepada Nabi-Nabi-Nya.
Ditambah lagi Nabi-Nabi lain dari Bani Israil yang tidak termasuk 25 orang yang disebut dalam Al-Quran namun keberadaannya dishohihkan baik oleh hadits Rasulullah ﷺ maupun kitab-kitab dan atsar para Sahabat. Misalnya Nabi Yusya’ bin Nuun yang dikabarkan oleh Rasulullah sebagai Panglima Jihad membebaskan Baitul Maqdis.
Inilah jenis Bani Israil yang baik, Muslim, dan setia kepada para Nabi. Jumlahnya sedikit, tapi hanya Allah yang tahu. Jika masih ada yang hidup di zaman Rasulullah Muhammad ﷺ, mereka langsung bersyahadat menjadi Muslim seperti Abdullah bin Salam.
Bani Israil jenis kedua beragama Yahudi. Nama Yahudi ini merujuk kepada Yehuda, salah satu putra Nabi Ya’qub. Bani Israil yang semakin banyak dari jalur keturunan Yehuda inilah yang disebut bangsa Yahudi.
Bangsa inilah Bangsa Israil yang banyak disebut sifat dan perilaku buruknya dalam Al-Quran. Bangsa inilah yang juga jadi benalu dan duri dalam daging di masa kepemimpinan Rasulullah di Madinah.
Bani Israil jenis ketiga ialah yang beragama Nasrani, dari pengikut Nabi Isa dan pelanjutnya. Ada yang istiqamah lurus melanjutkan agama Tauhid Nabi Isa dan murid-muridnya, bahkan ada yang kemudian beriman kepada Rasulullah Muhammad ﷺ.
Ma’asyiral jum’ah rahimakumullah
Khutbah ini, akan fokus pada sifat-sifat Bani Israil yang kedua, bangsa Yahudi, yang Allah peringatkan panjang lebar di dalam Al-Quran.
Berikut ini penjelasan Dr. Nashir bin Abdullah Al-Qifari dan Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-‘Aql dalam kitab Al-Mujaz Fil Adyan Wal Madzahib Al-Mu’ashirah, diterjemahkan oleh Ust. Adi Abdul Jabbar, tentang 10 sifat-sifat Yahudi yang diperingatkan Al-Quran:
- Menyembunyikan Kebenaran dan Menyembunyikan Ilmu
Mereka berani menyembunyikan wahyu yang diturunkan Allah kepada mereka. Mereka tidak takut mengingkari dan menyembunyikannya selama itu tidak menguntungkan tujuan dan maksud mereka yang jelek. Allah berfirman:
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui.” [Ali Imran/3: 71]
- Khianat, Ingkar Janji, dan Membuat Tipu Muslihat
Dengan kebodohan dan kesombongannya, mereka akan membuat tipu muslihat terhadap Allah, padahal tidaklah mereka membuat tipu muslihat kecuali pada diri mereka sendiri, akan tetapi mereka tidak menyadari. Mereka telah beberapa kali berkhianat kepada Nabi Musa Alaihissallam, kemudian berkhianat dan mengingkari janji kepada para nabi sesudahnya.
Begitu pula kepada Nabi Isa Alaihissallam. Mereka juga berkhianat kepada Allah dan rasul-Nya di Madinah, ketika mereka melanggar perjanjian dan bergabung dengan orang-orang musyrik, dan mereka berambisi untuk membunuh Rasulullah ﷺ, sehingga beliau mengusir mereka dari Madinah.
- Dengki
Mereka mempunyai rasa dengki kepada manusia dalam segala hal, bahkan dalam hal petunjuk dan wahyu yang datang dari Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَدَّ كَثِيرُُ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.” [Al-Baqarah/2: 109]
Dan juga firmanNya:
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَآءَاتَاهُمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?“ [An-Nisa/4: 54]
- Merusak, Mengobarkan Fitnah dan Peperangan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُلَّمَآ أَوْقَدُوا نَارًا لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللهُ وَيَسْعَوْنَ فِي اْلأَرْضِ فَسَادًا وَاللهُ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” [Al-Maidah/5:64]
- Merubah Kalamullah dan Syari’atNya Serta Berdusta Atas Nama Allah dengan Apa-Apa Yang Sesuai Dengan Hawa Nafsu dan Tujuan Mereka Yang Rusak
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ
“Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya.” [Al-Maidah/5:13]
مِّنَ الَّذِينَ هَادُوا يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ
“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya.” [An-Nisa/4 : 46]
وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُم بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِندِ اللهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِندِ اللهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka apa yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.” [Ali Imran/3:78]
Dan apabila ada hukum agama yang tidak sesuai dengan nafsu mereka, mereka mencari-cari alasan untk melanggar ketentuan Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
قَاتَلَ اللهُ الْيَهُوْدَ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمُ الشُّحُوْمَ فَبَاعُوْهَا وَأَكَلُوا أَثْمَانَهَا
“Semoga Allah membinasakan orang-orang Yahudi, Allah telah mengharamkan gajih/lemak atas mereka, lalu mereka menjual gajih/lemak tersebut dan memakan hasil penjualannya.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Sebagaimana hal tersebut terjadi pada kisah hari Sabtu.
- Berkata Jorok/Tidak Sopan dan Kurang Adab
Hal ini timbul dari sikap mereka yang suka merendahkan golongan-golongan dan umat-umat selain mereka, bahkan sampai merendahkan para nabi dan menghina mereka. Suatu ketika mereka lewat di hadapan Rasulullah ﷺ sambil berkata:
اَلسَّامُ عَلَيْكَ
(Kebinasaan atas kamu)
Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari sekelompok para shahabat bahwa suatu ketika serombongan orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah ﷺ, lalu mereka berkata:
اَلسَّامُ عَلَيْكَ يَا أَبَا الْقَاسِمِ
(Kebinasaan atas kamu wahai Abul Qasim), lalu beliau menjawab:
وَعَلَيْكُمْ
(dan atas kalian juga)
Oleh karena itu telah shahih di dalam Sunnah Rasulullah ﷺ, bahwa seorang Muslim hendaklah menjawab salam orang-orang kafir dengan:
وَعَلَيْكَ
(dan atas-mu juga)
Untuk menjawab salam penghormatan dengan yang sepadan, sedangkan orang yang lebih dahulu berbuat jelek itu lebih zhalim.
- Merendahkan Orang Lain
Mereka menyangka, merekalah bangsa yang dipilih Allah, dan mereka adalah para wali Allah dan kekasih-kekasihNya, dan hanya merekalah penduduk Syurga dan yang paling berhak untuk mendapat ridha dan rahmatNya.
Orang-orang Yahudi memberikan julukan kepada kaum Muslimin, orang-orang Nashrani dan umat lainnya dengan Umamiyyin atau Umiyyin (orang-orang yang buta huruf). Oleh karenanya mereka menghalalkan harta, darah dan kehormatan bangsa-bangsa lain itu.
Bahkan mereka memandang bangsa-bangsa lain itu seperti binatang ternak yang tunduk kepada orang-orang Yahudi. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan perkataan mereka dalam firmanNya:
لَيْسَ عَلَيْنَا فِي اْلأُمِّيِّينَ سَبِيلُُ
“Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi“. [Ali Imran/3 : 75]
Maksudnya: kami tidak berdosa mengambil harta mereka dan merampas hak-hak mereka dan mereka adalah mangsa untuk kami (Yahudi). Mereka juga menyebutkan di dalam rencana-rencana mereka: bahwa “orang-orang selain Yahudi seperti sekawanan kambing dan kamilah serigalanya, tahukah kalian apa yang akan diperbuat terhadap sekawanan kambing itu ketika srigala-srigala menembus kandangnya.”
- Keras hati
Hal ini merupakan adzab Allah kepada mereka, karena mereka menyelisihi perintah-perintahNya dan provokasi-provokasi mereka terhadap rasul-rasulNya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu“. [Al-Maidah/5:13]
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّن بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi“. [Al-Baqarah/2:74]
- Serakah, Tamak dan Ambisius Terhadap Kehidupan Dunia
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصُ النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka (Yahudi), manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia).” [Al-Baqarah/2: 96] - Membenci Kaum Muslimin dan Selalu Membuat Makar Terhadap Mereka
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” [Al-Maidah/5 : 82]
Semoga Allah hindarkan dan bersihkan Bangsa Indonesia dari sifat-sifat tercela bangsa Yahudi, dan sepenuhnya menjadi bangsa yang mengikuti sifat Rasulullah ﷺ dan Para Sahabatnya yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد
Do’a Penutup
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَعَلَى خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ……. عِبَادَ اللهِ
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُو