Peradaban Islam memiliki banyak fakta yang mutlak adanya. Di antaranya adalah loyalitas terhadap agama Islam ini. Kaum Muslimin pun seharusnya lebih loyal kepada agama daripada kelompok masing-masing.
Demikian seruan Pimpinan Umum Hidayatullah Ustadz Abdurrahman Muhammad dalam acara Silaturrahim Jamaah Hidayatullah di Masjid Ummul Quraa, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Ahad (25/8/2013) kemarin.
“Ada kepemimpinan yang loyal terhadap agama ini, terhadap syariat ini. Kalau tidak loyal tidak bisa,” ujarnya di depan 300-an hadirin yang datang dari wilayah Jabodebek.
Menurut beliau, selain pemimpin, yang dipimpin pun mesti loyal kepada Islam.
“(Jadi sejatinya, red) bukan loyalnya kepada organisasi, bukan loyalnya kepada administrasi. Tapi kalau orang sudah loyal kepada agama, itu otomatis (loyal kepada organisasi), karena itu embel-embel aja,” lanjutnya.
Salah satu bentuk loyalitas dimaksud, jelasnya, para pemimpin harus berani menyuruh jamaahnya shalat. Tanpa henti, tanpa bosan, dan tidak masa bodoh.
Fakta-fakta Peradaban Islam
Ustadz Abdurrahman juga menyampaikan, fakta-fakta peradaban Islam lainnya adalah infrastruktur. Hal ini meliputi adanya sebuah kawasan sebagai miniatur peradaban Islam.
“Untuk melaksanakan syariat harus ada keamanan (dalam kawasan). Bukan aman dari perampok saja, tapi aman dari sistem budaya,” ujarnya.
Sekarang ini, sambungnya, semua orang resah, merasa tidak aman dari gempuran budaya asing. Di pesantren pun, keresahan itu tetap ada.
Sehingga, dia mengimbau agar setiap kepala keluarga mengontrol rumah baik-baik. Terutama ibadah tiap anggota keluarga.
“(Penghuni) rumah-rumah harus dikontrol, baca al-Qur’an tidak. Jangan-jangan tidak pernah khatam sebulan. Kalau tidak, jebol, masuk infiltrasi budaya (asing),” pesannya.
Dikatakan pula, ukhuwah Islamiyah akan terbangun dengan tegaknya shalat berjamaah. Tanpanya, ukhuwah takkan terjalin.
Ustadz Abdurrahman pun menyayangkan adanya benturan sesama aktivis Islam selama ini. Benturan tersebut, menurutnya, disebabkan harta.
Sehingga, untuk menghindari itu, kultur berinfaq harus digiatkan. Orang yang berperadaban Islam, ujarnya, pasti gemar berinfaq. Dengannya, martabat orang tersebut akan meningkat.
“Jangan terpukau dengan kemewahan dunia. Jangan menghabiskan waktu dengan mengejar dunia ini, karena akan kecewa di akhirat,” tegasnya.
Dia juga menyampaikan, hal penting lain dalam membangun peradaban Islam adanya moralitas. Moral terbangun jika ada spiritualitas. Spiritual terlahir dari bimbingan wahyu-wahyu Allah.
Selain moral, ada pula idealisme yang terus ditajamkan. Dari kesemua itu, akan lahir karya-karya yang baik, terang Abdurrahman. [Skr aljihad]