AdvertisementAdvertisement

Pandemi Momentum Tepat untuk Konsolidasi Keumatan dan Kebangsaan

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Sengatan dan dampak dari pandem covid-19 kian terasa parah dan mengkhawatirkan. Kondisi ini seharusnya menjadi momentum untuk melakukan konsolidasi keumatan dan kebangsaan dengan bersatu untuk kepentingan bersama, umat dan bangsa.

Demikian hal itu disampaikan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Ust. Dr. H. Nashirul Haq atau UNH dalam acara acara Taushiyah dan Takbiran Nasional 1442 Ormas Islam beberapa waktu lalu seperti disitat sebagian dari channel Hidayatullah ID, Senin (26/7/2021).

“Semua pihak harus menghilangkan ego sektoral atau menanggalkan kepentingan pribadi dan kelompok, apalagi dalam menghadapi pandemi seperti ini yang diperparah dengan krisis ekonomi. Maka, tidak etis, jika ada yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk kepentingan bisnis, politik dan sebagainya,” katanya.

Dalam pada itu, UNH juga menekankan agar hendaknya mengakhiri polarisasi sisa sisa dari Pilpres kemarin yang membuat kita tidak bersatu dalam menghadapi problema bangsa kita dan dunia saat sekarang ini.

“Maka, mari kita bersatu untuk kita teguh karena bercerai berai itu akan meruntuhkan kekuatan kita. Selama kita bersatu padu, maka Insya Allah, kita akan kuat dan Allah SWT akan senantiasa memberikan pertolongannya kepada kita,” katanya.

Dia pun mengajak untuk bersama merajut persatuan umat yang dimulai dari organisasi massa Islam dan para pimpinan pimpinannya.

“Insya Allah kita solid. Kita kuat, berwibawa, bermartabat dan meraih kemenangan bi idznillah, dan, Insya Allah, kita akan bisa menghadapi kondisi saat ini dengan sebaik baiknya,” ujarnya.

Selain itu, UNH juga mendorong penyikapan atas pandemi ini untuk memperbaiki diri. Ia mengatakan, kita harus menjadikan ujian ini sebagai wadah peningkatan kualitas iman sekaligus sebagai kafarat atas dosa dosa yang terdahulu.

Diterangkan, bahwa seseorang itu diuji oleh Allah berdasarkan kadar kualitas keimanannya. Maka semakin kuat keimanan seseorang maka semakin berat ujiannya. Dan, bagi orang beriman, segala bentuk ujian itu dijadikan sebagai momen sebagai kafarat.

“Dalam banyak hadits disebutkan bahwa tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim kecuali menjadi kafarat baginya. Bahkan duri yang menusuknya pun akan menjadi kafarat atas dosa dosa yang telah lalu,” katanya.

Dalam kondisi sulit seperti saat sekarang ini juga bisa menjadi dimanfaatkan untuk menggali potensi yang terpendam. Sebab, terangnya, new reality hari ini menuntut kita untuk berfikir dan bekerja secara cerdas, kreatif dan inovatif dalam menjalankan aktifitas kita sehari hari.

“Dalam kondisi sulit dan sempit pasti ada karya besar yang lahir. Pasti lahir orang orang yang hebat. Fa inna ma’al usri yusra inna ma’al usri yusra. Ada orang orang hebat yang akan lahir dalam kondisi sulit seperti ini. Ada karunia Allah yang akan diberikan kepada orang yang tangguh menghadapi ujian seperti hari ini,” imbuhnya manandaskan. (ybh/hio)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img