JAKARTA (Hidayatullah.or.id) – Dalam rangka membekali para orang lanjut usia (lansia) untuk menjalani masa senja dengan kebahagiaan dan kebermaknaan, Pesantren Kilat (Sanlat) Birrul Walidain bertema “Bahagia di Usia Senja Bersama Menuju Surga” diselenggarakan oleh Departemen Sosial Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatullah.
Bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH), kegiatan ini berlangsung di Aula Ar-Ribath, Pondok Bambu, Jakarta Timur, pada Sabtu, 21 Jumadil Awal 1446 (23/11/2024).
Sanlat ini dipandu oleh Ustaz Shohibul Anwar, Ketua Departemen Komunikasi dan Penyiaran DPP Hidayatullah. Ia menyampaikan materi secara interaktif dengan pendekatan visual menggunakan slide, metode yang diapresiasi oleh peserta yang mayoritas adalah kalangan lansia.
Ustaz Shohibul menekankan pentingnya untuk menginternalisasi makna kebahagiaan melalui pemikiran positif dan amal kebaikan yang berkelanjutan.
Dalam pemaparannya, Ustaz Shohibul menjelaskan, usia senja adalah masa keemasan untuk memperbanyak amal dan mempersiapkan bekal menuju kehidupan akhirat. Pikiran yang positif akan melahirkan hati yang tenang, dan dari hati yang tenang akan tumbuh perbuatan-perbuatan baik yang diridhai Allah.
Masa tua sering dianggap sebagai fase pasif, namun Sanlat ini menegaskan sebaliknya. Islam memandang usia senja sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui refleksi dan amal.
Menurut ajaran Islam, bahagia di usia senja tidak hanya berarti hidup dalam kedamaian, tetapi juga menyiapkan diri menuju surga melalui amal yang berkesinambungan.
Sanlat ini juga menjadi bukti bahwa lansia tetap memiliki potensi besar untuk berkarya dan berkontribusi di lingkungan keluarga serta masyarakat.
Dengan pendekatan yang humanis dan penuh empati, acara ini membuka cakrawala baru bagi lansia untuk memandang masa tua sebagai fase produktif, baik secara spiritual maupun sosial.
Peserta dengan penuh antusias terlibat dalam setiap sesi, menanyakan hal-hal yang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari, dan berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan dengan lebih bermakna.*/Deden Sugianto