BANDUNG (Hidayatullah.or.id) — Dalam rangka membangun sinergi dan kemitraan strategis dengan dunia pendidikan, panitia Rakernas Hidayatullah ke-V berkunjung dan beraudiensi dengan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., belum lama ini.
Panitia Rakernas di antaranya Hidayatullah Abu Qory (Ketua DPW Hidayatullah), Hasby Al-Faruqy (Bendahara Rakernas), dan Asep Juhana (Departemen Dakwah DPW Hidayatullah) diterima di Gedung Rektorat UPI (Villa Isola) Jalan Dr. Setiabudi No. 229, Isola, Kota Bandung.
Sebagaimana diketahui bahwa Hidayatullah Jawa Barat akan menjadi tuan rumah Rakernas Hidayatullah Tahun 2024, yang akan berlangsung di Grand Asrilia Hotel, Bandung, pada tanggal 28-30 Jumadil Awal 1446 atau bertepatan dengan 30 November hingga 2 Desember 2024.
Dalam kesempatan itu, Hidayatullah Abu Qory, yang juga ketua pelaksana Rakernas menyampaikan bahwa dalam rangkaian Rakernas akan diadakan Seminar Nasional Pendidikan.
“Kami mengundang Pak Rektor untuk menjadi pembicara di Seminar Nasional Pendidikan,” ujarnya, seperti dalam keterangannya kepada media ini, Senin, 23 Jumadil Awal 1446 (25/11/2024).
Menurutnya, Seminar Pendidikan Nasional yang bertema “Membangun Pendidikan Integral Profetik dan Profesional Menuju Indonesia Emas” ini akan dihadiri internal Hidayatullah dan eksternal.
“Selain internal Hidayatullah, kami juga akan mengundang pejabat, ulama, ormas Islam, cendekiawan, guru, dosen, mahasiswa, pengusaha, tokoh, dan aktivitas dakwah,” kata Hidayatullah.
Sementara itu, Rektor UPI mengatakan, “Kami sepakat bahwa kunci untuk memajukan Indonesia adalah dengan pendidikan,” ujar Rektor.
“Insya Allah, saya akan hadir. Saya juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Hidayatullah yang akan melaksanakan Rakernas ke-V tahun 2024 di Kota Bandung. Semoga berjalan lancar dan memberikan keberkahan kepada umat,” ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa ormas Hidayatullah didirikan oleh KH. Abdullah Said (almarhum).
Cikal bakal Hidayatullah dimulai sejak 5 Februari 1973 Masehi/1 Muharram 1393 Hijriyah di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pada tahun 1976, Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Kalimantan Timur, diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Mukti Ali. Pesantren seluas 120 hektar ini menjadi pusat kultur Hidayatullah.
Pada tahun 1984, Presiden Soeharto menganugerahkan Kalpataru kepada pendiri Hidayatullah, KH. Abdullah Said karena beliau dinilai mampu mengubah kawasan kritis di Gunung Tembak menjadi lingkungan pesantren yang hijau dan asri.*/Dadang Kusmayadi