AdvertisementAdvertisement

Sarjana Ekonomi Wisudawan STIE Hidayatullah Harus Siap Hadapi Tantangan Resesi

Content Partner

DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Ditengah gempuran krisis ekonomi yang dihadapi dunia yang turut dirasakan dampaknya semua negara termasuk Indonesia, sarjana ekonomi STIE Hidayatullah ditantang harus mampu menghadirkan solusi dalam menghadapi resesi ekonomi global yang dapat memicu meningkatnya pengangguran hingga kebangkrutan ekonomi.

“Kondisi geopolitik dan ekonomi dunia saat ini tidak stabil, panas, dan dikhawatirkan makin memburuk. Ancaman resesi ekonomi makin besar. Sarjana STIE Hidayatullah harus siap dan turut andil menjadi solusi mengatasi krisis ini,” kata Ketua Bidang Tarbiyah DPP Hidayatullah Ir. Abu A’la Abdullah, M.HI.

Hal itu disampaikan Abu A’la Abdullah saat menyampaikan pidato dalam acara Sidang Senat Terbuka Wisuda IX STIE Hidayatullah yang digelar di Gedung Karim Lubis, Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Sabtu, 26 Rabbiul Awal 1444 (22/10/2022).

Abdullah menerangkan, dinamika eksternal harus terus mampu dimonitor dan direspon secara tepat. Oleh karena merupakan faktor tak terkendalikan, maka respon atas faktor eksternal harus proporsional dan tepat untuk eksistensi dan promosi.

Lebih jauh Abdullah berharap, gerakan Hidayatullah dan STIE Hidayatullah serta seluruh entitas terkait, harus tetap konsisten dalam menjalankan proses pendidikan tinggi dengan lebih solid dan semangat.

“Komponen input, proses dan output harus diprediksikan untuk mendapatkan capaian jangka menengah dan jangka panjang,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Abdullah, Hidayatullah dan STIE Hidayatullah Depok harus tetap bekerja keras, cerdas, ikhlash dan tuntas, untuk meraih visi dan idealismenya. Hal itu semua membutuhkan daya tahan dan daya dobrak yang lebih besar lagi.

“STIE Hidayatullah harus optimis menatap masa depan, dalam kondisi saat ini yang masih tidak atau belum kondusif,” imbuhnya seraya menukil data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pengangguran di Indonesia pada Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang. Jumlah ini naik dibandingkan dengan Februari 2020 yang sebanyak 6,93 juta.

Dia menambahkan, kenaikan jumlah orang menganggur secara signifikan ini disebabkan oleh pandemi Covid-19. Adapun jumlah pengangguran karena Covid-19 di Februari menjadi 1,62 juta. Kemudian jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2022 mencapai 8,4 juta jiwa. Jumlah tersebut porsinya mencapai 5,83% dari total angkatan kerja yang berjumlah 144,04 juta jiwa.

Masih menukil BPS, lebih dari 59% pengangguran di Indonesia berusia muda antara 15-29 tahun. BPS mencatat jumlah pengangguran dalam rentang usia tersebut mencapai 4,98 juta jiwa per Februari 2022.

Sidang Senat Terbuka Wisuda IX STIE Hidayatullah tahun 2022 ini diikuti oleh sedikitnya 70 wisudawan. Diantara adalah merupakan mahasiswa program beasiswa yang langsung diserap bursa kerja yang ditempatkan di berbagai daerah di Indonesia.*/Ainuddin

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

“Sa Terharu, Sa Dapat Bantuan”, Simpul Sinergi Hangatkan Hati Mualaf Suku Marind

MERAUKE (Hidayatullah.or.id) -- Di tengah rimba Papua Selatan, suasana haru bercampur bahagia menyelimuti Distrik Malind, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img