AdvertisementAdvertisement

Survei Kepuasan Masyarakat untuk Kuatkan Layanan Khatib Hidayatullah

Content Partner

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Dalam sebuah hasil surveinya baru baru ini, Lembaga Dakwah Center (DC) Ulul Albab Ponpes Hidayatullah Balikpapan menyajikan prosentase yang menunjukkan tren positif berkenaan dengan kepuasan masyarakat terhadap layanan khatib Hidayatullah.

Ketua Dakwah Center Ulul Albab Ponpes Hidayatullah, Dr. Abdurrahim, S.Hum. M.Hum, mengatakan Survei Kepuasan Masyarakat ini mengukur secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh DC dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggara layanan.

“Survei ini juga untuk mengetahui kinerja Dakwah Center selaku penyelenggara layanan yang telah dilaksanakan selama ini,” katanya dalam keterangannya, Ahad, 21 Dzulhijah 1444 (9/7/2023).

Dakwah Center Hidayatullah Balikpapan pasca Idul Adha lalu melakukan survei kepuasan masjid masjid yang mengundang khatib Hidayatullah. Survei bukan hanya di Balikpapan tapi juga di berbagai daerah untuk sampel.

“Setiap pekan Hidayatullah melayani permintaan khotib shalat Jumat untuk masjid-masjid di sekitar pesantren ataupun di perkotaan dan daerah-daerah terpencil. Selain menyiapkan khatib di kampus-kampus sendiri yang juga terjadwal dengan baik,” kata Abdurrahim.

Kepuasan Masyarakat

Lebih jauh kata Abdurrahim, tujuan survei ini untuk mengetahui tingkat kepuasan jamaah dengan data yang valid. Serta menjadi bahan evaluasi berkaitan dengan kurang pelayanannya di masyarakat, baik dari sisi khatib ataupun materi khutbah.

Abdurrahim menyebutkan ada 4 indakor yang menjadi topik survei. Pertama, tentang kelancaran khatib dalam menunaikan tugasnya. Dalam temuannya, 54.3% responden menyatakan petugas khatib Lancar Sekali dalam membawakan materinya dan ada 45.7 % responden yang memilih Lancar.

“Selain Lancar Sekali dan Lancar, ospi respon lainnya ada pilihan Sedang, Lambat, dan Lambat Sekali. Artinya, khatib bisa melaksanakan amanah khutbah Idul Adha dengan lancar dan lancar sekali,” kata Abdurrahim.

Indikator kedua adalah penampilan khatib. Kategori ini terkait dengan pakaian sebagai seorang khatib, ada 58,7% responden menyatakan Rapih dan 41.3% Rapih Sekali. Selain kedua opsi tersebut, ada 3 pilihan respon lainnya yaitu Sedang, Kurang Rapih, dan Kurang Rapih Sekali.

“Khatib harus bisa membawakan dirinya untuk senantiasa menjaga penampilan saat bertugas sebagai khatib. Karena khatib adalah figur dan teladan yang penampilannya menjadi nilai bagi dakwah bil-hal,” terang Abdurrahim terkait dengan raihan prosentase pada indikator kedua tersebut.

Berikutnya, indikator ketiga, adalah materi khutbah Idul Adha. Temuannya didapati bahwa 50% keseluruhan responden menyatakan Paham Sekali dan 50% yang lainnya menyatakan Paham.

“Artinya semua jamaah yang mengikuti khutbah Idul Adha sangat paham dan paham. Tidak ada yang Kurang Paham apalagi Tidak Paham,” kata Abdurrahim.

Indikator keempat, adalah durasi waktu khutbah atau panjang pendeknya teks khutbah. Didapatkan, hasilnya 82.6% menyatakan waktunya Pas dan 17.4 menilai Panjang. Tidak ada responden yang memilih Panjang Sekali ataupun Pendek Sekali.

Dari hasil survei ini, kata Abdurrahim, kesimpulannya bahwa pelayanan khutbah Idul Adha tahun 1444 H atau 2023 M, masyarakat sangat puas baik dari sisi khatib, durasi, maupun materi dari teks khutbahnya.

Survei ini menjadi bahan motivasi serta bekal evaluasi untuk terus meningkatkan kapasitas dan mutu dai Hidayatullah dalam memberi layanan dakwah ditengah masyarakat. Hal ini juga mendorong untuk terus dikuatkannya pemenuhan kebutuhan atas sumber daya dai di daerah sulit dan rentan.

“Sementara ada sebagian masjid yang tidak atau belum memiliki khatib tetap, bahkan ada masjid yang terpaksa tidak melaksanakan shalat Jumat dan mengganti dengan shalat dzhuhur berjamaah hanya karena tidak ada khatib,” kata Abdurrahim. Kondisi tersebut menurut Abdurahman sangat ironis.

Pada momentum tahunan yaitu pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha, Hidayatullah juga menyiapkan khatib untuk memenuhi permintaan dai di seluruh lapisan masyarakat. Jumlahnya permintaan khatib bisa berlipat lebih banyak. Khatib disebar di banyak kalangan, dari perumahan, perkantoran, pedesaan, dan masjid-masjid kota.

“Hidayatullah bukan hanya menyiapkan khatib tapi juga menyiapkan teks khutbah Jumat setiap pekan. Penulisnya bergantian dari khatib khatib senior atau yang berpengalaman,” imbuhnya. Layanan tersebut termasuk menyiapkan teks khutbah khusus untuk Idul Fitri dan Idul Adha.

“Ini bagian dari dakwah yang strategi untuk memberikan tarbiyah dan pencerahan kepada masyarakat yang sedang haus siraman ruhani dan spritual,” tandasnya.*/Abdul Ghofar Hadi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Daiyah Sarjana STIS Hidayatullah Siap Bangun Generasi Cerdas untuk Indonesia Emas 2045

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) -- Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan menggelar acara penugasan daiyah sarjana tahun 2024 di Kampus...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img