SEMARANG (Hidayatullah.or.id) — Dalam kesempatan lawatannya ke Jawa Tengah, Imam Nawawi meluangkan waktu berbagi pikiran dan inspirasi dengan para santri SMP dan SMA Pesantren Al Burhan Hidayatullah Semarang, usai shalat shubuh berjamaah, Jum’at, 30 Dzulqaidah 1445 (7/6/2024).
Dengan metode penyampaian yang interaktif, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah Periode 2020-2023 ini membahas pentingnya berpikir kritis dan peran generasi muda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Imam membagikan kisah-kisah orientalis yang menemukan hidayah di usia senja setelah melalui perjalanan intelektual yang panjang. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa hidayah adalah karunia yang sangat berharga dan tidak selalu datang dengan mudah.
Direktur Progressive Studies & Empowerment Center (Prospect) ini pun mengajak para santri untuk mensyukuri nikmat iman yang telah mereka miliki sejak lahir dengan cara meningkatkan keimanan melalui membaca, belajar, dan beramal saleh.
Mengaitkan dengan visi Indonesia Emas 2045, Imam mengingatkan para santri bahwa mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang menentukan masa depan negara. Ia mendorong mereka untuk tidak malas, rajin membaca, beribadah dengan tekun, dan bersemangat dalam beramal saleh.
“Yang hari ini umurnya 13 tambah 21 tahun maka akan berusia 34 tahun pada tahun 2045. Akan jadi apa kalian pada waktu itu dimulainya adalah pada hari ini,” pesan suami Mia Kusmiati ini.
Pria kelahiran Jember, Jawa Timur, yang masa kecilnya kental dengan tradisi NU, ini memberikan motivasi dan inspirasi bagi para santri untuk menjadi generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan agama.
Seorang santri bernama Ahmad mendatangi Imam usai acara kemudian menyodorkan catatan bukunya tentang kajian yang disampaikan dan dia meminta tanda tangan Imam Nawawi.
Kepada Ahmad, Imam mengatakan, “Jadilah pemimpin yang menyinari dunia dengan keindahan Islam”. (ybh/hidayatullah.or.id)