BAUBAU (Hidayatullah.or.id) – Guna mengokohkan serta mempererat ikatan kekeluargaan dalam bingkai jamaah, Yayasan Pesantren Hidayatullah (YPH) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengelar agenda Familiy Gathering dan Rihlah Keluarga Besar Pesantren Hidayatullah Kota Baubau yang diadakan di Pantai Nirwana, Kota Baubau, selama 2 hari, Sabtu, 30 Rabiul Akhir – Ahad, 1 Jumadil Awal 1446H (2-3/11/2024).
Ustadz Asrar Amin, S.Ag. selaku Ketua Departemen Sosial dan Dakwah YPH Baubau mengatakan bahwa agenda ini dilaksanakan sebagai bentuk pengakraban dan rehat sejenak bagi warga Hidayatullah dari kesibukan harian berjibaku di masing-masing amanah lembaga, baik di bidang tarbiyah/pendidikan, dakwah, sosial, maupun ekonomi.
“Agenda ini juga menandai penutupan dan pembubaran kepanitiaan Pernikahan Mubarokah Hidayatullah Sultra tahun 1446H/2024 yang telah terlaksana dengan sangat baik di bulan Oktober lalu,” ungkap Ustadz Asrar Amin, S.Ag. yang juga Ketua Panitia Pernikahan Mubarokah 4 pasang santri Hidayatullah Sultra kemarin.
Acara penuh keakraban kekeluargaan ini dilaksanakan di hamparan pasir putih Pantai Nirwana, wisata primadona bagi masyarakat ‘Bumi Khalifatul Khamis’. Pantai Nirwana di Kota Baubau ini adalah surga tersembunyi yang memikat hati setiap pengunjung dengan keindahan alamnya yang luar biasa.
Suasana di pantai ini sangat menenangkan, dengan pasir putih yang lembut dan halus, serta air laut yang jernih berwarna biru kehijauan. Ombak yang tenang menyapu bibir pantai, menciptakan melodi alami yang menenangkan jiwa. Subhanallah. Maha Suci Allah, Sang Pencipta seru sekalian alam.
Di sepanjang pantai, pepohonan kelapa yang tinggi melambai lembut tertiup angin, memberikan nuansa tropis yang kental. Saat matahari terbenam, langit akan dipenuhi dengan warna-warni cerah, mulai dari merah, oranye, hingga ungu, menciptakan pemandangan yang sangat romantis dan menakjubkan. Waktu yang tepat untuk mentadabburi akan kebesaran-Nya.
Acara ini diikuti dengan nuansa bahagia oleh Pembina, Pengawas, Pengurus Yayasan, Ibu-ibu Muslimat Hidayatullah, Dewan Guru, Pemuda, dan santri putra-putri serta warga pesantren dari 3 kampus; Kampus 1 Kadolokatapi, Kampus 2 Putri Wonco, dan Kampus 3 Putra Kaisabu Baru.
Ragam kegiatan di antaranya adalah wahana pantai, naik banana boat, permainan tradisonal benteng, bola kasti, dan SKJ (Senam Kesegaran Jasmani) oleh ibu-ibu bersama santri putri, olahraga sepak takraw oleh bapak-bapak, kepanduan santri putra, masak bersama, tausiyah spirit motivasi, serta ditutup dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan pantai sebelum beranjak meninggalkan lokasi.
Dakwah, Ajak yang Terdekat
Pada hari ke-dua, Ahad pagi, sesaat setelah jamaah melaksanakan sholat shubuh berjamaah, dzikir, dan tawajjuhat pagi, kegiatan pamungkas dilanjutkan dengan sesi tausiyah spirit motivasi bada shubuh oleh Pembina YPH Baubau Ust. Mahrus Salam, S.Pd.I.
Dalam tausiyah di hadapan para hadirin, Ust. Mahrus Salam berpesan untuk saling mengajak dalam mendakwahkan kebaikan Islam melalui kehadiran pondok dengan cara yang baik seraya mengutip Al-Qur’an Surah Fussilat ayat 33 yang artinya:
“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?”
“Ajak orang sebanyak-banyaknya. Rangkul, jangan pukul. Ubah lawan jadi kawan. Jinakkan hatinya. Salam dan sapa dia,” katanya.
Mendakwahkan kebaikan islam, menurut Ust. Salam, sesuai petunjuk Allah SWT. adalah dengan mengajak dari keluarga terdekat. Wa anżir ‘asyīratakal-aqrabīn (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat).
Bagi santri, beliau mencontohkan dengan mengajak keluarganya menjalankan ajaran agama sekaligus menjadi teladan dalam aplikasinya. Sehingga yang dulunya belum shalat menjadi gemar sholat, yang dulunya tidak berhijab menjadi berhijab, dan beberapa contoh lainnya.
Ustadz Salam melanjutkan bahwa dengan kita berkumpul di tempat ini, ada ukhuwah islamiyah, ada kebersamaan. “Itulah yang kita harapkan bagaimana nikmat yang besar bernama ukhuwah ini kita rawat dan kita jaga,” katanya.
Sehingga, lanjutnya, kehadiran dalam kegiatan ini membawa kebermanfaatan buat orang lain. Inilah yang ingin kita rengkuh. Kebersamaan yang menghasilkan selaksa keberkahan.
“Semoga kegiatan ini membawa kebersamaan dan keberkahan sekaligus menguatkan ikatan soliditas kita,” tutup Ustadz Salam penuh harap. */Noer Akbar