BANDUNG (Hidayatullah.or.id) — Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Bandung dan Garut pada Rabu, 14 Rabi’ul Awal 1446 (18/9/2024) meninggalkan luka mendalam, baik fisik maupun batin. Ratusan bangunan hancur, termasuk fasilitas umum yang vital.
Ditengah keputusasaan, SAR Hidayatullah bersama Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Jabar hadir sebagai secercah harapan, bergerak cepat untuk meringankan beban para penyintas.
Tim simpul sinergi Hidayatullah Jabar, tanpa kenal lelah, menyusuri jalanan berdebu menuju Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Di tenda-tenda pengungsian yang berjejer, mereka menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok, dari makanan hingga perlengkapan ibadah. Namun, lebih dari sekadar bantuan materi, mereka juga membawa semangat dan doa untuk menguatkan para korban.
“Bantuan dari Laznas BMH ini sangat berarti bagi kami yang saat ini sedang diuji dengan situasi sulit,” ujar Ibu Euis, salah satu penerima manfaat, dengan mata berkaca-kaca. Ucapannya mewakili perasaan ratusan korban lainnya, yang merasakan langsung dampak dari kebaikan dan solidaritas yang ditunjukkan oleh BMH.
Yosep Suhendar, Kadiv Prodaya BMH Jabar sekaligus koordinator lapangan, menegaskan bahwa aksi ini adalah wujud nyata dari komitmen BMH dalam melayani masyarakat.
“Kami berada di sini untuk memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan dapat benar-benar membantu mereka yang terdampak,” tuturnya.
Di balik setiap paket bantuan yang disalurkan, tersimpan harapan akan pemulihan dan kehidupan yang lebih baik. BMH Jabar, melalui pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah, telah membuktikan bahwa kepedulian dan solidaritas dapat menjadi kekuatan besar dalam membantu sesama.
Gempa bumi mungkin telah meruntuhkan bangunan, tetapi tidak dengan semangat dan harapan. BMH Jabar, bersama masyarakat, bahu-membahu membangun kembali kehidupan, menanamkan keyakinan bahwa bersama-sama, kita bisa melewati masa sulit ini.
Di tengah reruntuhan, semangat kemanusiaan tetap tegak berdiri. BMH Jabar, dengan langkah nyata, telah menunjukkan bahwa zakat, infak, dan sedekah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sarana untuk membangun kembali kehidupan dan harapan bagi mereka yang membutuhkan.*/Herim