BERAU (Hidayatullah.or.id) — Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad menyapa segenap hadirin Sarasehan Pendiri Perintis dan Silaturahim Dai/ Daiyah Hidayatullah ke-8 di Masjid Jabal Nur, Kampus Madya Hidayatullah Berau, Kalimantan Timur.
Pada kesempatan itu, Ustadz Abdurrahman menerangkan 3 hal menonjol dari sosok Pendiri Hidayatullah, KH Abdullah Said. Ia menilai, pria yang sangat aktif membaca dan dakwah itu adalah sosok penuh kharisma. Itulah di antara yang patut diteladani dari Sang Pendiri Hidayatullah itu.
Sosok Kiai Abdullah Said, katanya, memang tampil beda dari usia sangat belia. Umur 12 tahun sudah biasa mengisi khutbah Jum’at di masjid-masjid besar Makassar dan sekitarnya.
“Beliau (Ustadz Abdullah Said) itu orang hebat. Usia belia sudah berdampingan dengan ustadz-ustadz kondang. Ia kemudian menjadi tokoh gerakan,” jelas Ustadz Abdurrahman Muhammad, pria asal Sulsel ini, Ahad, 21 Syawal 1443 (22/05/2022).
Hal pertama yang sangat menonjol dari sosok Ustadz Abdullah Said ialah taqarrubnya kepada Allah. Taqarrub itu bahkan menjadikan Ustadz Abdurrahman Muhammad mengetahui bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kalau shalat memang lama, tenang, dan nikmat.
Apalagi kalau bicara shalat tahajud. KH Abdullah Said bisa dari jam 00.00 sampai menjelang Shubuh alias jam 04.00. Menurut Ustadz Abdurrahman Muhammad, kalau seseorang ingin menjadi kader haraki, taqarrub harus menjadi modal utamanya.
Hal kedua yang menonjol dari KH Abdullah Said adalah keberaniannya. Keberanian beramal sebagaimana teladan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan keberanian dalam mengambil keputusan.
Pada masa Kiai Abdullah Said, tuturnya, shalat zhuhur bisa sangat panjang dilaksanakan. Itu butuh keberanian. Dan, itu menjadi kultur ibadah sepanjang Allahuyarham memimpin.
Begitu pula, menempa segenap kader muda terjun bebas ke seluruh Indonesia untuk dakwah, itu juga butuh keberanian. Allahuyarham membuktikan itu. Kini Hidayatullah hadir di seluruh provinsi di Indonesia. Modalnya taqarrub dan berani.
Hal ketiga yang sangat luar biasa, tambah Ustadz Abdurrahman, ialah pengorbanan Kiai Abdullah Said yang habis-habisan. Itulah yang menjadi satu magnet terbesar bagi banyak orang bergabung dan dakwah peradaban bersama Hidayatullah.
Dalam hal pengorbanan, Ustadz Abdurrahman Muhammad berkata, “Sekecil apa pun pengorbanan dilakukan akan ada energi yang Allah masukkan (ke dalam hati).”
Tiga hal ini penting menjadi satu pemahaman dari segenap kader muda umat agar selalu tumbuh gairah untuk menjadikan dakwah dan tarbiyah sebagai jalan perjuangan.
Ustadz Abdurrahman Muhammad juga memberikan penekanan perihal hadirnya kesungguhan (mujahadah). Secara tidak langsung ia menegaskan, tiga hal menonjol dari Ustadz Abdullah Said harus tumbuh dalam kesadaran kita dalam membawa kebaikan umat, bangsa, dan negara.
“Allah akan memberi sesuai dengan mujahadah (kesungguhan) kita semua,” tegasnya.
Jadi, jangan pernah ragu bergerak dalam barisan jamaah untuk mencerdaskan umat, bangsa, dan negara melalui jalur dakwah dan tarbiyah (pendidikan).*/Mas Imam Nawawi