Hidayatullah.or.id — Menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang, Pimpinan Umum Hidayatullah mengeluarkan maklumat yang hendaknya dipatuhi dan dilaksanakan secara sungguh sungguh oleh segenap kader dan jamaah Hiayatullah.
Maklumat itu menyatakan bahwa kader dan jamaah Hidayatullah tidak boleh menggunakan atribut dan mengatasnamakan organisasi, terutama dalam soal dukung mendukung kandidat.
“Untuk memelihara ukhuwah Islamiyah, semua kader yang berada dalam struktur organisasi tidak boleh terlibat dalam kampanye dan menjadi tim pemenangan,” demikian ditegaskan Pimpinan Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad, dalam maklumat yang diterima media ini, Ahad (01/06/2014).
Dalam menentukan pilihan, Hidayatullah memberikan kebebasan yang bertanggungjawab kepada jamaah dengan memperhatikan kaidah “Adillah Syar’iyah Ma’rifah” yang mempertimbangkan aspek maslahat dan mufsadat dari segi kepentingan tarbiyah dan dakwah.
“Seluruh kader dan anggota jamaah Hidayatullah hendaknya menjalin silaturrahim dan menjaga ukhuwah Islamiyah dengan organisasi massa dan pergerakan Islam,” imbuh beliau.
Maklumat tersebut juga menyerukan kepada seluruh kader dan anggota jamaah Hidayatullah dapat melaksanakan maklumat dengan segala kesungguhan, keikhlasan, dan ketaatan.
“Semoga Allah melimpahkan rahmat, hidayah, dan ma’unah-Nya seluruh kaum Muslimin”.
Maklumat ini dikeluarkan berdasarkan hasil musyawarah Dewan Pimpinan Pusat Hidayatullah yang terdiri atas Ketua Umum Pimpinan Pusat Hidayatullah, Ketua Dewan Syuro Hidayatullah, dan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) yang berlangsung di Pondok Pesantren Hidayatullah Tanjung Uncang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Ahad (01/06/2014).
Maklumat Dewan Pimpinan Pusat Hidayatullah tersebut juga telah dibacakan di depan jamaah Hidayatullah di Batam, subuh tadi. Pembacaan maklumat itu dihadiri oleh tokoh-tokoh dan pendiri Hidayatullah yang hari ini dan besok akan mengikuti sarasehan tokoh Hidayatullah di Batam. (hio/ybh)