JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) bersama mitra pentahelix, yaitu pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media, menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Penandatanganan MoU ini dilakukan di Kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, pada Kamis, 11 Rabi’ul Akhir 1445 (26/10/2023).
“MoU ini bertujuan untuk mengajak semua pihak untuk terlibat dalam penanganan dan pencegahan stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dengan intervensi sensitif berupa pemberian makanan tambahan (PMT),” terang Direktur Program BMH Pusat, Zainal Abidin.
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Stunting dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak.
Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerja sama dari semua pihak.
“BMH sebagai salah satu mitra pentahelix berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting. BMH akan menyalurkan bantuan berupa PMT, pendampingan, dan sosialisasi kepada masyarakat,” imbuh Zainal.
Selain PMT (Pemberian Makanan Tambahan), BMH juga akan melakukan intervensi sensitif lainnya, seperti perbaikan sanitasi dan air bersih, peningkatan akses pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi keluarga.*/Herim