[youtube width=”600″ height=”338″ src=”a4mGkR8Do1g”][/youtube]
Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Depok, Jawa Barat, terus berkiprah. Pembenahan pun terus dilakukan. Kini, di usianya yang ke 25 tahun sejak dirintis pada tahun 1989, Pesantren Hidayatullah Depok hadir menjadi mercusuar di tengah masyarakat yang mengusung visi membangun peradaban Islam dengan gerakan kultural.
Pesantren yang dulu dikenal sebagai tempat pembuangan jin dengan hutan bambunya yang membelukar ini, kini telah menjelma menjadi miniatur kampus peradaban Islam. Sejak tahun 2011, Hidayatullah Depok kian memantapkan perannya dengan mengusung tiga pilar kebijakan program.
Tiga pilar tersebut adalah, pertama, pilar spiritual. Yakni lahirnya semangat jihad dan pengorbanan bagi setiap warga kampus, tegaknya sholat jamaah 5 waktu dan sholat lail bagi setiap warga kampus, tegaknya nilai-nilai Islam dalam setiap aktivitas warga, berlakunya aturan-aturan Islam di dalam kampus bagi setiap warga dan tamu, serta silaturahmi dan pengembangan jaringan.
Kemudian, pilar intelektual, yakni menjadi lembaga pendidikan integral berbasis Tauhid yang melahirkan generasi Qur’ani, tumbuhnya tradisi keilmuan bagi seluruh warga, santri, dan jamaah serta terciptanya transformasi nilai sistematika nuzulnya wahyu di dalam dan di luar kampus.
Yang ketiga, pilar finansial. Yaitu terwujudnya kemandirian pendanaan lembaga melalui usaha-usaha profit, optimalisasi amal-amal usaha lembaga, terwujudnya koperasi pondok pesantren yang kompetitif, dan pengembangan kerjasama bisnis dengan pihak lain.
Pesantren Hidayatullah Depok saat ini menempati lahan seluas 4,6 hektar dengan layanannya meliputi Yayasan Panti Sosial Marhamah atau Pusat Pendidikan Anak Shaleh (PPAS), kegiatan pendidikan formal meliputi pendidikan anak usia dini (PAUD), Baby House (BH), Play Group (PG), Taman Kanak-kanak (TKA) Sekolah Dasar Integral (SDI), SMP Integral, Madrasah Aliyah, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah (STIEHID).
Di bidang dakwah, Pesantren Hidayatullah Depok secara intensif menggalakkan gerakan dakwah mengajar dan belajar al-Qur’an atau Grand MBA yang diwajibkan bagi warga. Metode Grand MBA juga rutin digulirkan setiap shubuh di masjid.
Selain itu, juga melayani panggilan khotib dan majlis taklim baik internal maupun eksternal. Untuk menunjang kemandirian ekonomi, Pesantren Hidayatullah Depok sejak 2004 aktif berkecimpung di badan koperasi pondok pesantren dan saat ini direvitalisasi dengan membuat brand bernama MuliaMart yang berkonsep mini market. Selain itu, juga dilakukan distribusi majalah Suara Hidayatullah.
Kami juga telah membuat video singkat yang berisi gallery Hidayatullah Depok yang akan kami terbitkan selanjutnya di sini pada edisi selanjutnya, Insya Allah. (ybh/hio)