AdvertisementAdvertisement

Rakernas Mushida 2023 Konsolidasi Jatidiri, Organisasi, dan Wawasan

Content Partner

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat Hidayatullah (Mushdia) yang digelar di Asrama Haji Embarkasi Balikpapan, Jln Mulawarman RT.53, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kaltim, resmi dibuka pada Ahad, 5 Jumadil Awal 1445 (19/11/2023).

Rakernas Mushida yang digelar selama 3 hari ini mengangkat tema “Konsolidasi Jati Diri, Wawasan dan Organisasi untuk Terwujudnya Standardisasi, Sentralisasi, dan Integrasi Sistemik”.

Rakernas dengan target optimalnya kinerja seluruh PW dengan standardisasi, sentralisasi dan integrasi sistemik dihadiri oleh Pengurus Pusat Mushida, Pengurus Inti Wilayah Mushida 35 Provinsi, dan Kepala PAUD/TK Kampus Utama Hidayatullah pada 19-21 November 2023/5-6 Jumadil Awwal 1445 H.

Pembukaan Rakernas Muslimat Hidayatullah diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Ketua PW Mushida Kaltim Erni Kartika.

“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada panitia dan seluruh pihak yang telah berkontribusi moril maupun materiil dalam penyelenggaraan acara Rakernas,” kata Erni.

Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf jika tidak maksimal dalam memberikan pelayanan karena berturut turutnya acara yang dilaksanakan dan dinahkodai oleh PW Kaltim.

Sementara itu Ketua Umum PP Mushida Hani Akbar menyampaikan apresiasi kepada PW Kaltim yang telah menunjukkan militansi dan mujahadahnya dalam menjalankan tugas sebagai EO (event organizer) di semua acara yang diadakan bulan November ini di Balikpapan.

Hani mengatakan, konsolidasi dan koordinasi menjadi hal yang paling penting dalam menjalankan organisasi, dan yang tidak kalah penting adalah militansi. Dia menegaskan, tanpa militansi maka organisasi ini tidak akan berjalan maksimal.

“Tarik menarik antara kepentingan pribadi dan organisasi pasti selalu mewarnai perjalanan organisasi, maka tanpa militansi gerak organisasi ini akan kalah,” jelas Hani Akbar.

Tri Konsolidasi

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Dewan Pengurus Pusat (Kabid PPO DPP) Hidayatullah, Asih Subagyo, memberi materi dengan tema “Konsolidasi Jatidiri, Organisasi, dan Wawasan.”

Menurutnya, keluarga bukan hanya sebagai unit terkecil masyarakat, tetapi juga fondasi utama dalam membangun peradaban Islam yang berkembang dan berkelanjutan.

Kata dia, keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai Islam membentuk individu yang berkontribusi positif pada masyarakat.

“Sehingga melibatkan keluarga sebagai mitra utama dalam membangun peradaban Islam menjadi penting dalam konteks pembangunan masyarakat yang berdasarkan pada nilai-nilai agama,” imbuhnya.

Dalam pemaparannya, ia menjelaskan makna konsolidasi dan tri konsolidasi.

“Konsolidasi ialah usaha yang terus menerus oleh pimpinan dan seluruh elemen organisasi untuk memperteguh, memperkuat, memperkokoh serta mengkoordinasikan berbagai aspek dalam sebuah organisasi,” urainya.

Konsolidasi jatidiri berkaitan dengan gagasan dasar dalam berorganisasi yang merupakan falsafah ber-Hidayatullah. Sedangkan konsolidasi organisasi bermakna upaya pengurus untuk membangun kekuatan dan kesolidan di tubuh organisasi.

“Adapun konsolidasi wawasan sesungguhnya ditujukan untuk mengantarkan semua anggota dan kader, untuk memiliki wawasan (tsaqofah) Islamiyah, yang bersifat lokal, nasional, regional hingga global yang selaras dengan jati diri dan manhaj,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kekuatan sebuah organisasi akan luar biasa, jika semua elemen dapat terintegrasi dalam sebuah sistem yang transparan dan akuntabel. Integrasi sistemik berarti menjadikan kekuatan organisasi berbasis sistem.

Sebagai motivasi, Kabid PPO menutup materinya dengan sebuah pantun:

Sungguh indah bunga melati
Tumbuh mewangi di beranda
Jadilah muslimah sejati
Hidup dan besarkan Mushida

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Hadirkan Ambulance Gratis di Malinau Ringankan Beban Disaat saat Sulit

MALINAU (Hidayatullah.or.id) -- Di tengah rimba Kalimantan Utara, di mana jalanan berliku dan akses terbatas, sebuah ambulans putih bersih...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img