MALANG (Hidayatullah.or.id) — Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, gerakan dakwah pun dituntut melakukan akselerasi agar tidak tertinggal dan di waktu yang sama diharapkan dapat terus menguatkan rohani melalui ibadah-ibadah nawafil.
Beranjak dari ikhtiar untuk menjaga kualitas spiritual dan meneguhkan dakwah di era digital tersebut, Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Jawa Timur bergerak cepat dengan meluncurkan aplikasi berbasis android yang diberi nama Muslim Fit.
Aplikasi yang dibesut atas inisiasi Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Jawa Timur ini diluncurkan dalam versi beta dan kedepannya akan tersedia di Play Store setelah melalui penyempurnaan.
“Aplikasi ini berisi dua fitur utama yaitu Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) dan Gerakan Jasmani Hidayatullah (GENI). Dengan tujuan untuk memonitor pelaksanaan GNH secara online, sedangkan fitur GENI untuk menjaga kesehatan kader dan jamaah,” Ketua DMW Hidayatullah Jawa Timur Muhammad Syuhud dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Jawa Timur, Senin (1/2/2021).
Masih dalam sambutannya, Ketua Dewan Murobbi Wilayah Hidayatullah Jawa Timur mengingatkan bahwa fungsi utama Rakerwil ini adalah mengkonsolidasikan komitmen perjuangan dan pengabdian keummatan.
“Kita semua harus bersyukur karena berada di atas nikmat besar yaitu menjadi pelanjut perjuangan dakwah Rasulullah. Maka di antara cara kita mensyukuri nikmat besar ini adalah menjaga kualitas diri dengan cara mengikuti halaqah dan menjalankan Gerakan Nawafil Hidayatullah,” kata Syuhud.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua DPW Hidayatullah Jawa Timur Amun Rowie memaparkan berbagai dinamika, tantangan dan peluang dakwah kini dan di masa yang akan datang.
“Penduduk Indonesia itu 51 persen berada di Pulau Jawa. Sedangkan Jawa Timur berada diperingkat kedua dalam hal jumlah penduduk. Artinya, jika terjadi sesuatu di pulau Jawa ini akan sangat terasa gaungnya di Indonesia,” ungkap Amun.
Begitupun dalam hal gerakan dakwah. Menurut Amun, jika gerakan dakwah di Jawa Timur ini dilakukan dengan baik, berjalan simultan, terpemimpin dan terkoordinir, maka akan memberikan impresi yang dahsyat di seluruh Indonesia.
“Inilah tantangan dakwah kita di Jawa Timur yang dinantikan oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Generasi gen X dan setelahnya menjadi fokus yang harus mendapatkan perhatian kita,” tambahnya.
Tidak saja menyoroti fenomena personalitas milenial, generasi Z, generasi Alpha dan generasi X sebagai kelompok demografis yang berkelindan dalam dinamika dakwah dewasa kini, sekali lagi tantangan luasnya geografi Jawa Timur pun mendapat perhatian dari pengurus DPW Hidayatullah Jawa Timur dalam program kerjanya.
“Alhamdulillah, patut disyukuri bahwa 38 kabupaten kota di Jawa Timur telah terisi semua dengan kepengurusan DPD yang lengkap. Bahkan telah ada sebanyak 101 DPC. Namun jika dibandingkan dengan jumlah kecamatan di Jatim yang berjumlah 667, jumlah DPC masih sangat kecil. Karenanya, kita akan fokus dalam menarik dan melakukan pembinaan kader,” pungkasnya.
Kota dingin Batu, Malang, menjadi pilihan pelaksanaan Rapat Kerja Wilayah DPW Hidayatullah Jawa Timur tepatnya di Pusdiklat Hidayatullah Kota Batu. Rakerwil ini diikuti 130 peserta yang terdiri dari pengurus harian DPD, perwakilan amal usaha dan organisasi pendukung tingkat wilayah.
Rakerwil ini dihadiri langsung oleh Ketua Bidang Dakwah dan Layanan Umat (Yanmat) DPP Hidayatullah Drs Nursyamsa Hadis. Dihadiri pula oleh Ketua Departemen Organisasi Samsudin dan Ketua Departemen Hubungan Antar Bangsa, Babeh Dzikrullah. (ybh/hio)